PORTALBALIKPAPAN.com – Prasada Pamunah Limbah Industri PPLI, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang dan pengolahan limbah. Menggelar penanaman 200 bibit bakau mangrove yang terletak di Pantai Lamaru secara perdana.
Dirangkai dengan kegiatan diskusi yang mengangkat tema waspada bahaya abrasi dan limbah B3 di Kalimantan Timur, PPLI didampingi pihak Dinas Lingkungah Hidup DLH Balikpapan, Kepolisian Air dan Udara Polairud dan jajaran Relawan.
Public Relation PT PPLI, Arung Tri Pusposari mengatakan bahwa dirinya bersama para rekan perusahaan nya tertarik untuk melakukan penanaman bibit dan melakukan diskusi edukasi karena selaras berkaitan dengan limbah B3.
“Kami tertarik dengan mangrove, karena selaras dengan perusahaan kami yang bergerak dalam pengelolaan limbah dan mangrove terutama tanaman bakau dapat menahan logam berat dan limbah dalam persoalan lingkungan, yaitu abrasi pantai,” ungkapnya. Rabu, (21/06/2023).
Wanita yang kerap di sapa Arum, juga menyampaikan bahwa fungsi daripada mangrove juga selaras dengan komitmen perusahaan PPLI dalam mencegah dan meminimalisir limbah B3 yang ada di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, selaku perwakilan dari Polairud juga fokus terhadap kelestarian lingkungan wilayah pesisir maupun mangrove, Bripka Taufik Ismail memberikan himbauan berupa pelestarian ekosistem pesisir seperti tanaman mangrove dari limbah industri maupun rumah tangga.
“Sebelumnya saya bangga, terdapat kelompok yang ingin mengenal dan melestarikan mangrove secara gencar, karena sebagai warga Indonesia khususnya Kaltim,” himbaunya.
Taufik menilai, bahwa ekosistem tanaman mangrove adalah kekayaan alam Indonesia khususnya Kalimantan Timur atau Kaltim yang harus dijaga karena mampu menangksl abrasi pantai maupun mengurangi limbah di area perairan.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup DLH Kota Balikpapan, Irma menyampaikan terkait penanggulangan tanaman mangrove menjadi perhatian khusus, selain dapat menahan abrasi pantai juga menahan limbah logam.
“Setiap tahun kami melakukan rehabilitasi di berapa titik kawasan mangrove Balikpapan,” bebernya. (Muhammad Taufik)