PORTALBALIKPAPAN.COM – Di balik gemerlap Kota Balikpapan, ada sebuah tempat yang sempat mencuri perhatian para pencinta fotografi dan petualangan. Namanya Bukit Alpha, sebuah perbukitan hijau yang terletak di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.
Meski berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Balikpapan, bukit ini tetap memancarkan pesona alamnya yang memikat.
Perjalanan menuju Bukit Alpha sendiri cukup menantang. Dari pusat kota, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 20 kilometer, dilanjutkan dengan perjalanan sejauh 500 meter melewati jalanan berbatu tanpa aspal.

Namun, begitu tiba di puncaknya, keindahan Bukit Alpha langsung menyambut dengan hamparan rumput ilalang yang luas, berpadu dengan pemandangan langit biru yang menenangkan.
Bukit Alpha mulai dikenal publik setelah menjadi lokasi pemotretan salah satu majalah lokal pada awal 2015. Sejak saat itu, popularitasnya semakin meningkat, terutama setelah sejumlah anak muda mengunggah foto-foto mereka di media sosial.

Dalam waktu singkat, Bukit Alpha menjadi buah bibir dan destinasi favorit anak-anak muda Balikpapan yang ingin berburu foto dengan latar alam yang eksotis.
Namun, menariknya, ketenaran Bukit Alpha di kalangan wisatawan justru berbanding terbalik dengan pandangan warga setempat. Bagi mereka, bukit ini hanyalah perbukitan biasa yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Bahkan, ada seorang pemuda yang mengaku terkejut saat melihat Bukit Alpha viral di media sosial. Ia awalnya tak menyangka bahwa perbukitan hijau yang ramai diperbincangkan itu ternyata hanya berjarak puluhan meter dari rumahnya.
Tidak seperti destinasi wisata pada umumnya, Bukit Alpha tidak memiliki fasilitas lengkap. Tidak ada area parkir khusus, sehingga pengunjung harus menitipkan kendaraan mereka di rumah warga sekitar.

Jarak dari tempat parkir ke puncak bukit pun sangat dekat—hanya perlu beberapa langkah untuk menikmati keindahan alam dari puncaknya.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, pamor Bukit Alpha mulai meredup. Pada suatu siang di hari Minggu, suasana di bukit ini tampak jauh lebih sepi dibanding masa kejayaannya.

Hanya ada segelintir anak muda yang terlihat sibuk berfoto selfie. Bahkan, sebuah lapak pedagang yang dulunya melayani wisatawan kini tampak tak terawat karena sepinya pengunjung.
Bagi siapa pun yang ingin mengunjungi Bukit Alpha, ada baiknya mempersiapkan bekal makanan dan minuman sendiri. Sebab, tidak ada lagi pedagang yang berjualan di kawasan ini, bahkan di akhir pekan.

Selain itu, pastikan kondisi tubuh fit, terutama jika datang saat cuaca terik. Sebab, meski terlihat sederhana, mendaki Bukit Alpha tetap membutuhkan stamina yang cukup.
Meski tidak lagi setenar dulu, Bukit Alpha tetap menyimpan pesona tersendiri. Keasriannya yang alami dan lanskap perbukitan yang hijau tetap menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari ketenangan atau sekadar ingin mengabadikan momen indah di alam terbuka. (*/imm)