PORTALBALIKPAPAN.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Balikpapan menyebut maraknya eksploitasi anak yang melanda kota ini, salah satunya disebabkan kesalahan pola asuh keluarga maupun orang tua.
Maka dari itu pihak DP3AKB akan melakukan langkah kolaborasi. Antara lain, dengan menggandeng terhadap pihak Kepolisian dan Satuan Pamong Praja Satpol PP serta jajaran dinas terkait. Tujuannya guna meminimalisir kasus eksploitasi anak.
Kepala DP3AKB, Alwiati menjelaskan, pihaknya terus berupaya meminimalisir kasus eksploitasi anak yang ditemukanndi ruas lampu merah jalan raya maupun beberapa sudut Kota di Balikpapan.
Melalui langkah kolaborasi yang terbangun, diharapkan bisa melakukan intervensi kepada orang tua agar menjaga maupun mendidik anaknya.
“Terutama dengan memperhatikan hak anak,” ucapnya, Senin, (05/06/2023).
Lanjut wanita yang kerap disapa Alwiati, sehingga tidak hanya anak yang dirawat. Alan tetapi orang tua yang tidak memiliki kecukupan atau ekonomi yang kurang, dapat diperhatikan sehingga tidak terjadi kasus eksploitasi anak.
“Jadi kita turun bersama dengan psikolog. Mereka kami sosialisasi, kemudian sekalian konsultasi terkait bagaimana pola pengasuhan terhadap anaknya,” jelasnya.
“Karena kasus eksploitasi anak ini mayoritas terjadi berawal dari pola asuh yang salah,” bebernya.
Dalam hal ini, DP3AKB berperan sebagai instansi edukasi, dengan mendampingi anak menjadi korban eksploitasi orang tuanya. Dengan perawatan dan perawatan dengan psikolog.
Lanjut Alwiati, bahwa Panti asuhan dan Pesantren ikut terlibat dalam proses mengedukasi perihal kasus eksploitasi anak di Balikpapan. Mengingat Dinas Sosial belum memiliki wadah khusus sebagai tempat edukasi.
“Kita titipkan sesuai regulasi, tidak sembarangan menitipkan anak di pesantren, selama di pesantren atau panti asuhan,” tandasnya.
“Dinas Sosial juga bersedia membiayai anak-anak yang mulai dari makan, hingga pendidikannya,” tuturnya. (Taufik Hidayat)