PORTALBALIKPAPAN.COM – Aksi sosial yang dilakukan sekelompok anak muda di Balikpapan dalam program “Jumat Berkah” pada Jumat, 7 Februari 2025, menuai banyak pujian dari masyarakat.
Berbeda dari kegiatan serupa yang umumnya berupa pembagian makanan, aksi yang digelar di dekat Islamic Center ini justru menawarkan layanan cukur rambut gratis serta kopi gratis bagi warga.
Komunitas yang menamakan diri mereka “Madrasah Jalanan” ini mengadakan kegiatan sejak pagi hingga menjelang waktu salat Jumat.
Aksi mereka menarik perhatian warganet setelah diunggah oleh akun Instagram @portalbalikpapan, yang kemudian dibanjiri komentar positif dan dukungan.
“Mantap, semoga terus berkembang,” tulis akun Instagram @rudi_utama_01.
“Top banget ini mah, oo ini yang viral anak Balikpapan yang hijrah terus kasih cukur rutin gratis, berkah selalu,” komentar @tono_tons.
“Masya Allah, keren banget,” tambah akun @johan_ir.
Hingga berita ini diterbitkan, unggahan video aksi sosial tersebut telah ditonton lebih dari 88,7 ribu kali.
Mengenal Madrasah Jalanan dan Motivasi di Baliknya
Tim Portal Balikpapan berhasil berbincang dengan salah satu anggota Madrasah Jalanan yang juga menjadi admin Instagram komunitas tersebut.
Awalnya, ia hanya menyebutkan inisialnya, PJ, namun kemudian mengungkapkan nama lengkapnya, yakni Piman Jaldi.
Dalam percakapan via direct message Instagram, Piman yang berusia 30 tahun ini mengungkapkan bahwa kegiatan Jumat Berkah Madrasah Jalanan (JUBAH MAJAL) telah berjalan selama dua bulan.
Ia mengaku bahwa motivasi utama dari aksi ini adalah untuk berbagi, sebagaimana orang-orang yang membagikan makanan kepada sesama.
“Karena kami bukan orang berada, tapi punya keterampilan mencukur, akhirnya itu yang kami bagikan setiap Jumat selama dua jam,” ujar Piman.
Piman juga menjelaskan bahwa mayoritas anggota Madrasah Jalanan berasal dari kalangan anak jalanan yang berkeinginan untuk berubah ke arah yang lebih baik.
“Semua ini bermula dari keresahan. Kami resah dengan stigma buruk yang melekat, takut mati dalam kondisi buruk, na’udzubillah. Maka kami ingin berubah lebih baik, hijrah kalau kata orang,” ungkapnya.
Ia berharap bahwa melalui kegiatan ini, komunitasnya bisa mendapatkan doa dari banyak orang, baik yang mereka minta maupun yang tidak.
Madrasah Jalanan: Komunitas Hijrah yang Aktif Bergerak
Komunitas Madrasah Jalanan terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk bikers, punk, mantan pecinta tato, kuli bangunan, tukang parkir, nelayan, dan lainnya.
Selain program Jumat Berkah (JUBAH MAJAL), mereka juga mengadakan berbagai kegiatan keagamaan secara rutin, seperti:
- MAJAL (Madrasah Jalanan): Kajian fiqih setiap Selasa malam di Kedai Yuk Ngopi, Jalan Belibis MT Haryono.
- Kajian B’Tatto (Bersama Ta’at dan Tobat): Digelar setiap Rabu malam di Studio Bulldog Tattoo.
- METANOL (Mengajak Tahsin dari Nol): Program belajar membaca Al-Qur’an setiap Ahad sore di Kedai Yuk Ngopi.
Menurut Piman, komunitas ini bukan hanya sekadar tempat belajar agama, tetapi juga wadah untuk turun ke lapangan dan berperan aktif dalam masyarakat.
“Di JUBAH MAJAL ini, kami yang menjadi tukang cukur, yang membuat kopi, serta memberikan layanan bekam dan pijat punggung gratis setelah cukur,” jelasnya.
Dengan semangat hijrah dan kepedulian terhadap sesama, komunitas Madrasah Jalanan terus berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat Balikpapan, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. (fj/ih)