PORTALBALIKPAPAN.COM – Ditlantas Polda Kalimantan Timur mencatat hasil positif dalam pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025.
Dalam konferensi pers yang digelar di Aula Ditlantas Polda Kaltim, Selasa (2/12/2025), Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Rifki memaparkan bahwa operasi selama 14 hari tersebut berhasil menurunkan angka kecelakaan hingga 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang operasi, tercatat 16 kejadian kecelakaan, turun dari 19 insiden pada 2024. Korban meninggal dunia berkurang signifikan dari tujuh menjadi dua orang, sementara korban luka ringan menurun dari 14 menjadi 10 orang.
Pada kategori luka berat justru terjadi peningkatan dari enam menjadi 15 orang. Rifki menyebut hasil ini menunjukkan tren positif dalam upaya menekan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
“Alhamdulilah hasil yang sudah kita data dari Polres jajaran menunjukkan tren yang positif terkait adanya penurunan kecelakaan dan pelanggaran lalulintas di wilayah hukum Kaltim,” katanya.
Meski angka kecelakaan menurun, kerugian materiil meningkat dari Rp65 juta menjadi Rp121,8 juta pada 2025. Kecelakaan paling banyak melibatkan sepeda motor, dengan sembilan pengendara diketahui tidak memiliki SIM.
Samarinda dan Penajam Paser Utara menjadi wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi, masing-masing empat kasus, sementara Berau dan Mahakam Ulu tidak mencatat satu pun kecelakaan.
Kombes Pol Rifki memaparkan bahwa kecelakaan didominasi tabrak depan dan tabrak samping, dan paling sering terjadi di jalan nasional serta provinsi. Kelompok usia 21–25 tahun menjadi yang paling banyak terlibat, dengan rentang waktu kejadian terbanyak antara pukul 12.00–18.00.
Penurunan kecelakaan disebut Rifki tidak lepas dari strategi preemtif dan preventif yang diperkuat selama operasi. Pendekatan ini mencakup penyuluhan, pemasangan spanduk, penempatan personel di lokasi rawan, serta pengawasan intensif.
“Jadi prinsipnya, sebenarnya untuk kegiatan operasi zebra ini kita lebih mengedepankan kegiatan preemtif dan dan preventif daripada penindakan hukum atau penilangan,” jelasnya.
Fokus edukasi tampak dari lonjakan signifikan kegiatan penyuluhan yang mencapai 17.227 aktivitas, meningkat 96 persen dibandingkan tahun 2024.
Penyebaran spanduk, billboard, pamflet, serta kegiatan pembinaan di komunitas, sekolah, kampus, pesantren, perusahaan, dan pabrik mencapai total 4.327 kegiatan.
Rifki juga menegaskan pentingnya intensitas patroli. “Kita juga melaksanakan patroli dan pengawasan pada lokasi-lokasi yang juga rawan pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Upaya preventif turut diperkuat melalui kegiatan turjawali, penjagaan, pengawalan, serta pemeriksaan kelengkapan kendaraan yang tercatat sebanyak 24.187 kegiatan, meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada sisi penindakan, data menunjukkan penurunan jumlah tilang menjadi 2.310 kasus, baik manual maupun ETLE, atau turun 15 persen dari tahun 2024. Adapun surat teguran meningkat menjadi 4.217 lembar sejalan dengan pendekatan pembinaan yang dikedepankan.
Dengan dominasi kecelakaan pada pengendara roda dua, kelompok usia produktif, dan kejadian yang banyak terjadi di kawasan permukiman, Rifki menilai pentingnya memperkuat edukasi kepada kelompok masyarakat rentan.
Operasi Zebra Mahakam 2025 dinilai menjadi langkah awal menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman menjelang Operasi Lilin pengamanan Natal dan Tahun Baru 2026. (mhd)



















