PORTALBALIKPAPAN.COM, Jakarta — Timnas Indonesia menorehkan sejarah dengan kemenangan tipis 1-0 atas China pada laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (5/6) malam.
Kemenangan ini tidak hanya mengangkat posisi Indonesia ke peringkat ketiga klasemen sementara, tetapi juga mengakhiri puasa kemenangan selama 38 tahun atas Negeri Tirai Bambu.
Gol semata wayang Indonesia dicetak oleh Ole Romeny melalui titik putih menjelang akhir babak pertama, usai pelanggaran terhadap Ricky Kambuaya di kotak penalti yang dikonfirmasi lewat VAR.
Kemenangan ini membawa Indonesia mengemas 12 poin dari sembilan pertandingan, menggeser posisi China yang tertahan di dasar klasemen dengan enam poin dan dipastikan tersingkir dari ajang kualifikasi.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Pada menit ke-2, Ricky Kambuaya melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, namun bola masih melenceng. Tak lama berselang, China membalas lewat sepakan Wang Yudong, namun tembakannya juga belum tepat sasaran.
Sepanjang 15 menit pertama, kedua tim saling menekan. Beberapa friksi antar pemain mewarnai jalannya pertandingan yang berlangsung panas.
Indonesia beberapa kali menciptakan peluang melalui kombinasi serangan Egy Maulana Vikri, Yakob Sayuri, dan Ole Romeny. Namun pertahanan China masih cukup solid hingga akhirnya pada menit ke-40, insiden pelanggaran terhadap Kambuaya menghasilkan penalti untuk Indonesia.
Ole Romeny yang ditunjuk sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Tendangannya ke sisi kanan mengecoh kiper China Yang Zexiang dan membawa Garuda unggul 1-0 sebelum turun minum.
Di awal babak kedua, Emil Audero melakukan penyelamatan krusial atas tembakan keras Wang Yudong. Indonesia kemudian berupaya menambah keunggulan melalui upaya Egy, Yakob, dan Kevin Diks, namun tak satupun yang berhasil menggetarkan jala lawan.
Pelatih Patrick Kluivert melakukan sejumlah pergantian strategi dengan memasukkan Beckham Putra, Kevin Diks, Stefano Lilipaly, Ivar Jenner, dan Ramadhan Sananta di paruh kedua.
China sempat menekan balik lewat serangan-serangan dari Zhang Yuning dan Han Pengfei, tetapi pertahanan Indonesia tetap solid hingga peluit panjang berbunyi. Skor 1-0 bertahan untuk kemenangan tuan rumah.
Pelatih China, Branko Ivankovic, mengakui keunggulan Indonesia dan memberi peringatan bahwa tantangan di babak berikutnya akan jauh lebih berat.
“Saya rasa di kualifikasi berikutnya lawan akan lebih sulit, tapi menurut saya Indonesia juga tim kuat. Jadi saya berharap Indonesia sukses, semoga mereka bisa meraih hasil yang diharapkan,” ujar Ivankovic seusai laga.
Ia juga mengapresiasi perjuangan pemain mudanya yang tetap memberikan perlawanan di tengah tekanan pertandingan dan kondisi cuaca.
“Kami sudah tahu Indonesia tim kuat, situasi mereka sangat bagus, semoga mereka meraih hasil yang mereka harapkan. Saya juga sudah tahu bahwa ini akan berat, apalagi menimbang cuacanya, tetapi pemain China sudah berusaha sampai menit-menit akhir,” ucapnya
Menurutnya, pengalaman ini penting bagi regenerasi skuad China ke depan.
“Pada akhirnya kami tahu bahwa ini adalah pertandingan yang sulit, apalagi kami tampil dengan pemain muda. Jadi untuk para pemain yang tampil saat ini, terutama pemain muda yang ikut tampil, semoga mereka bisa menjadi masa depan buat China,” lanjutnya.
Meski kecewa gagal lolos, Ivankovic tetap optimis dengan masa depan timnas China.
“Kami gagal lagi lolos ke Piala Dunia. Kami sudah gagal lolos Piala Dunia selama dua dekade. Tapi seperti yang saya bilang, ini grupnya sangat kompetitif. Tapi kami punya harapan besar untuk lolos ke Piala Dunia berikutnya,” katanya.
“Sebagai pelatih tentu saja saya bertanggung jawab, tetapi kalau kita lihat balik sejak saya mengambil alih China, kita berhasil menggaet pemain muda dan memotivasi para pemain China. Jadi saya rasa masa depan timnas China akan cerah,” ucap Ivankovic.
Kemenangan ini menjadi catatan emas bagi Garuda. Terakhir kali Indonesia menang atas China terjadi pada ajang King’s Cup tahun 1987 dengan skor 3-1. Setelah itu, dari 10 pertemuan, Indonesia delapan kali kalah dan dua kali imbang.
Dalam rekor pertemuan total antara kedua tim di ajang resmi, Indonesia mencatat 3 kemenangan, 2 kali imbang, dan 7 kali kalah dari 12 pertandingan, dengan catatan 12 gol memasukkan dan 22 gol kebobolan.
Kemenangan atas China juga membuka peluang Indonesia melaju ke babak keempat kualifikasi meski tak lolos otomatis, karena di laga lain Australia mengalahkan Jepang 1-0 dan mengokohkan posisi sebagai runner-up dengan 16 poin. Jepang tetap di puncak klasemen dengan 20 poin.
Susunan Pemain
Indonesia XI: Emil Audero; Rizky Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner; Yakob Sayuri, Joey Pelupessy, Thom Haye, Ricky Kambuaya, Calvin Verdonk; Ole Romeny, Egy Maulana Vikri.
China XI: Wang Dalei; Yang Zexiang, Han Pengfei, Zhu Chenjie, Hu Hetao; Wang Shangyuan, Xu Haoyang, Sai Erjiniao, Cao Yongjing; Zhang Yuning, Wang Yudong. (*)