PORTALBALIKPAPAN.COM – Seorang warga Balikpapan menemukan sampah bungkus permen nano-nano di kawasan Pantai Ambalat pada Sabtu, 21 Desember 2024, sekitar pukul 06.30 Wita.
Pada bungkus permen tersebut tercetak kalimat promo yang menyebutkan, “bila anda beruntung temukan uang Rp 1000 – Rp 100.000,” dengan informasi periode yang tertera di bagian bawahnya, yaitu 1 Februari – 31 Desember 2010.
Melihat tahun yang tercantum, dapat dipastikan bahwa bungkus permen ini telah berada di laut selama 14 tahun. Meski terendam di air laut begitu lama, bungkus plastik ini masih tampak utuh, dengan warna dan tulisan yang masih jelas terbaca.
Temuan ini menunjukkan betapa lamanya sampah plastik dapat terurai di lingkungan laut. Plastik, yang dikenal sebagai bahan sampah yang paling sulit terurai, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk hancur.
Mengutip U.S. National Park Service, bungkus permen plastik diperkirakan memerlukan waktu sekitar 20 tahun untuk terurai di alam.
Proses penguraian sampah plastik bervariasi tergantung pada jenisnya. Kantong plastik dapat terurai dalam waktu 10-20 tahun, gelas busa dan kaleng memerlukan waktu sekitar 50 tahun, kaleng aluminium minimal 80 tahun, botol plastik hingga 450 tahun, dan tali pancing bisa bertahan di alam sekitar 600 tahun.
Meskipun beberapa jenis sampah plastik dapat terurai seiring waktu, mereka tidak benar-benar hilang. Sampah plastik akan terpecah menjadi mikroplastik, partikel kecil yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Mikroplastik ini sering termakan oleh ikan atau hewan ternak, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem.
Pesan penting yang perlu disampaikan adalah pentingnya membuang sampah pada tempatnya, demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kita. (imm)