PORTALBALIKPAPAN.COM – Peningkatan kasus HIV di sejumlah kota besar di Kalimantan Timur, seperti Samarinda dan Balikpapan, menjadi perhatian serius DPRD Kaltim.
Lonjakan kasus dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa penyebaran penyakit ini semakin nyata dan membutuhkan langkah penanganan yang lebih intensif dari seluruh pihak terkait.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, menyampaikan bahwa kondisi tersebut harus menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat.
Ia menilai, upaya sosialisasi mengenai pola penularan dan pencegahan HIV harus dilakukan secara lebih masif agar informasi yang benar dapat diterima seluruh lapisan masyarakat.
“Situasi ini membuat kita prihatin karena penyebaran HIV di Kaltim kini terlihat cukup signifikan,” ujarnya di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Fuad menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu, kasus HIV di Kaltim masih berada pada kategori rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.
Namun perubahan pola pergaulan dan meningkatnya kasus penyimpangan seksual turut memengaruhi tren penyebaran penyakit tersebut.
Ia menegaskan bahwa Dinas Kesehatan perlu meningkatkan intensitas penyuluhan, baik di sekolah, lingkungan pemuda, maupun komunitas masyarakat.
Menurutnya, edukasi yang tepat mampu membantu orang tua memahami risiko yang dihadapi anak-anak, sehingga mereka dapat memberikan pendampingan dan pengawasan yang lebih baik.
Selain edukasi, Fuad meminta pemerintah daerah untuk memperkuat deteksi dini agar penyebaran tidak meluas. Pemeriksaan rutin, akses layanan kesehatan, dan kampanye pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh terutama di daerah yang menunjukkan peningkatan kasus signifikan.
Fuad menilai, pengendalian HIV tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga berkaitan langsung dengan ketenangan masyarakat.
Dengan langkah cepat dan terukur, ia berharap penyebarannya dapat ditekan sehingga kekhawatiran publik dapat diminimalkan.
“Kita berharap koordinasi antara Dinas Kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dapat berjalan baik agar penanganan bisa lebih efektif,” jelasnya. (ADV/ Hpn)
















