PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti pentingnya kesiapan pemuda dalam menghadapi bonus demografi yang sedang berlangsung di Indonesia.
Menurutnya, bonus demografi merupakan peluang sekaligus tantangan besar bagi bangsa, terutama untuk membangun generasi yang produktif dan bertanggung jawab.
“Indonesia sudah memasuki era bonus demografi, di mana jumlah usia produktif lebih banyak daripada usia non-produktif. Saat ini, rentang usia 16 hingga 24 tahun mendominasi populasi,” ujar Andi Satya.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa beberapa provinsi di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan, telah memasuki puncak bonus demografi sejak tahun 2020.
Sementara itu, Kalimantan Timur masih dalam tahap awal menuju fenomena tersebut. “Kaltim baru mau masuk masa bonus demografi. Ini adalah situasi yang bisa menjadi pisau bermata dua jika tidak dikelola dengan baik,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Andi mengingatkan bahwa bonus demografi yang tidak dioptimalkan justru berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan sosial, seperti meningkatnya angka kriminalitas akibat tekanan ekonomi dan persaingan lapangan kerja.
Andi juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, jika pemuda mampu berperan aktif dan terlibat dalam pembangunan bangsa.
Namun, ia juga memperingatkan agar bonus demografi ini tidak menjadi “Indonesia cemas” atau bahkan “Indonesia lemas” jika generasi muda tidak dipersiapkan dengan matang.
“Mudah-mudahan pemuda kelak pada tahun 2025 bisa tampil menjadi pemimpin, karena setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya,” harapnya.
Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut, generasi muda perlu mulai aktif dalam kegiatan organisasi, yang akan melatih kemampuan kepemimpinan dan memperluas wawasan mereka.
Dalam pandangan Andi, pendidikan formal saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan masa depan. Pembinaan karakter melalui organisasi menjadi penting agar para pemuda siap menghadapi era yang semakin kompetitif.
“Keterlibatan aktif dalam organisasi dapat membangun karakter kuat yang nantinya akan menjadi modal bagi mereka dalam berkontribusi untuk daerah dan bangsa,” tutup Andi. (ADV/ Hpn)