PORTALBALIKPAPAN.COM – Harga emas terus mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, menurut President Director PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, harga emas berpotensi menembus Rp 2 juta per gram dalam waktu dekat. Ia memperkirakan dalam setahun harga emas bisa naik hingga Rp 600.000 per gram.
“Potensi masih terbuka, tahun ini bisa naik Rp 600.000 per gram. Bisa saja menembus Rp 2 juta, tetap ada kemungkinan. Kalau tidak naik, paling tidak akan stabil,” ujar Ariston, dikutip detikcom, Minggu (9/2/2024).
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Ariston menjelaskan bahwa lonjakan harga emas dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global. Kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump, dinilai menjadi salah satu faktor utama yang mendorong investor mengalihkan aset mereka ke instrumen safe haven seperti emas.
“Gejolak ekonomi global sangat berpengaruh pada harga emas. Saat investor merasa khawatir, mereka cenderung mengalihkan aset ke investasi yang lebih aman,” jelasnya.
Kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump terhadap beberapa negara, termasuk Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, juga memicu ketegangan perdagangan global. Meski Trump sempat menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko, bea masuk terhadap Tiongkok tetap diberlakukan.
Hal ini menyebabkan serangan tarif balasan dari Beijing dan meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang baru antara kedua negara.
Laporan dari RBC Capital Markets menyebutkan bahwa kebijakan tarif ini bisa menyebabkan inflasi lebih tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang berpotensi mendorong harga emas lebih lanjut.
Prediksi Harga Emas ke Depan
Meskipun ada potensi emas menembus Rp 2 juta per gram, analis mata uang dan komoditas Lukman Leong menilai target tersebut mungkin belum tercapai tahun ini. Namun, harga emas diperkirakan bisa naik ke kisaran Rp 1,75 juta hingga Rp 1,87 juta per gram.
“Kemungkinan Rp 2 juta belum tahun ini. Tapi bisa mendekati Rp 1,75 juta sampai Rp 1,87 juta per gram, tergantung juga pada pergerakan kurs rupiah,” katanya, dikutip detikcom.
Lukman menyarankan agar investor mulai membeli emas secara bertahap dengan strategi dollar cost averaging. Strategi ini memungkinkan pembelian dalam jumlah kecil secara berkala, baik saat harga naik maupun turun, untuk mengoptimalkan keuntungan.
Rekor Kenaikan Harga Emas dalam Sepekan
Dalam sepekan terakhir, harga emas mencetak rekor beberapa kali. Pada Selasa (4/2), harga emas melonjak Rp 29.000 per gram ke level tertinggi Rp 1.650.000 per gram.
Kenaikan berlanjut pada Rabu (5/2) dengan tambahan Rp 12.000 per gram, menjadikan harga emas Rp 1.663.000 per gram. Rekor tertinggi dalam seminggu terjadi pada Kamis (6/2), di mana harga emas mencapai Rp 1.670.000 per gram atau naik Rp 7.000 dari hari sebelumnya.
Dengan tren kenaikan ini, banyak analis sepakat bahwa harga emas masih berpeluang naik lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global. (ih)