PORTALBALIKPAPAN.com – Arus lalu lintas barang di Pelabuhan Semayang, Balikpapan menjelang Idhul Fitri 1444 H meningkat pesat.
Untuk itu Karantina Pertanian ikut serta bertanggungjawab dalam menjaga ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan sesuai instruksi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Dalam kunjungannya di Pelabuhan Semayang Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengatakan sejak awal Ramadhan telah memberikan instruksi ke petugas karantina pertanian untuk meningkatkan kewaspadaan selama 24 jam.
Petugas diminta mengawasi pemasukan dan pengeluaran produk pertanian baik pergerakan antar area maupun ekspor dan impor.
“Tidak kita nafikan memanfaatkan situasi bulan Ramadhan ini, pasti ada oknum oknum yang berusaha mencari keuntungan, apalagi jika meyangkut kebutuhan pokok,” kata Bambang Sabtu (15/4/2023).
Bambang menambahkan tugas Karantina Pertanian selain mengawasi lalu lintas produk pertanian juga melakukan pengawasan keamanan mutu pangan agar aman dikonsumsi masyarakat.
“Alhamdulillah hingga menjelang Idul Fitri tidak ada laporan upaya upaya pemasukan ilegal. Dan ketersediaan bahan pangan pokok mencukupi Ramadhan ini, tidak ada kelangkaan sembako,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Al Faraby, menambahkan pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi lain untuk pengawasan bahan pokok.
“Patroli dan pengawasan telah dilakukan sejak awal Ramadhan. Dan menjelang hari Raya, kami siaga 1 di pelabuhan. Karena bukan hanya arus barang yang tinggi namun juga arus orang yang berpotensi membawa tentengan,” kata Akhmad.
Pada triwulan 1 tahun 2023 ini, Karantina Pertanian Balikpapan telah melakukan tindakan karantina Penolakan produk hewan berupa sapi sebanyak 43 ekor dan daging babi 3,1 ton.
Tindakan Pemusnahan pada produk tumbuhan berupa sayuran sebanyak 74,7 kg dan daging babi sebanyak 1,7 ton, serta tindakan Penahanan terhadap produk tumbuhan sebanyak 48,8 kg, hewan ayam 3 ekor dan sapi 43 ekor dan daging sebanyak 4,9 ton.
Selain itu Kabarantan mengatakan Penyakit LSD atau lumpy skin disease mulai masuk ke Indonesia, Karantina Pertanian memperketat biosecurity dengan melakukan disinfektasi pada semua hewan ternak yang dilalulintaskan.
Selain itu juga memantau ternak selama 28 hari dimana angka ini merupakan masa inkubasi penyakit LSD.
“Menghadapi LSD ini harus kita antisipasi dari sekarang, sehingga pada saat Idul Adha nanti ketersediaan ternak mencukupi. Bekerjasama dengan instansi didaerah, pada daerah sentra ternak juga telah dilakukan vaksinasi agar penyakit LSD ini cepat teratasi,” jelasnya.
Dirinya berharap informasi ini dapat tersampaikan kepada masyarakat terutama para peternak, jangan sampai Karantina Pertanian nanti dianggap menghambat pengiriman hewan ternak.
“Hal ini semata karena untuk menjaga keamanan pangan agar sehat dan aman dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya. (mhd)