PORTALBALIKPAPAN.COM – Beberapa kendaraan di Balikpapan dan daerah lainnya dilaporkan mengalami mogok, diduga akibat Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tercampur. Pertanyaan seputar hal tersebut juga ditanyakan melalui Direct Message (DM) Instagram @portalbalikpapan.
“Min, ada keluhan dari orang orang kah isi bensin pertamax di pom pertamina mengalami motor mati kalau indikator bensinnya sisa setengah ke bawah?,” tanya salah satu warganet melalui DM.
Untuk menanggapi hal ini, Portal Balikpapan melakukan konfirmasi langsung ke Pertamina Patra Niaga Balikpapan dan menerima penjelasan dari Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Kalimantan, yang menyampaikan klarifikasi dari Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga.
Menurut Heppy, uji laboratorium yang dilakukan oleh Lemigas terhadap sampel Pertamax dari beberapa SPBU, termasuk di Cibinong dan wilayah lainnya, menunjukkan bahwa kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
“Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” jelas Heppy.
Namun, terkait kendaraan yang mengalami kendala mesin, Heppy menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga masih memonitor dan melakukan kajian bersama LAPI ITB.
Kajian ini dilakukan karena gangguan mesin, menurutnya hanya terjadi pada jenis dan merek kendaraan tertentu di lokasi-lokasi tertentu.
“Kami masih melakukan kajian mengingat kendala mesin hanya terjadi di merek dan jenis kendaraan tertentu serta di lokasi-lokasi tertentu,” ujar Heppy.
Pihak Pertamina Patra Niaga pun segera bertindak cepat dengan mengambil sampel BBM dari SPBU asal pengisian kendaraan yang mogok, serta sampel BBM dari kendaraan yang dilaporkan mengalami gangguan mesin.
Sampel tersebut kemudian dibawa untuk diuji di Lemigas, sementara uji mesin kendaraan juga dilakukan bersama LAPI ITB pada 24 November 2024.
Heppy menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk terus memantau kualitas BBM yang disalurkan dan bertanggung jawab terhadap produk yang dijual.
“Pertamina akan terus memantau kuliatas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Pertamina juga mengimbau konsumen untuk melakukan perawatan kendaraan secara rutin di bengkel resmi dan selalu menggunakan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraan masing-masing. Untuk pertanyaan lebih lanjut, konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center di 135. (mhd)