PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota Komisi IV Parlemen Kaltim, Rusman Ya’qub, mengungkapkan keprihatinannya terkait posisi guru Bimbingan dan Konseling (BK) di satuan Pendidikan.
Ia pun menyoroti isu krusial yang berkaitan dengan peran dan fasilitas yang disediakan untuk guru BK. Menurutnya, guru BK di sekolah-sekolah, seringkali menghadapi tantangan serius.
“Jumlah guru BK yang terbatas harus menangani ribuan siswa. Di sisi lain ruang konseling yang tersedia sangat terbatas,” ujarnya, Selasa siang tadi.
Hal tersebut memunculkan persepsi yang kurang memadai terkait peran guru BK dalam menangani masalah siswa.
Ia juga menyoroti tugas tambahan yang diberikan kepada guru BK. Ia mengingatkan bahwa guru BK bukanlah guru tambahan yang memiliki jam mengajar ekstra, sehingga tugas mereka menjadi semakin kompleks.
Masalah yang dihadapi oleh siswa pun semakin bervariasi, termasuk masalah yang melibatkan faktor keluarga dan lingkungan yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan.
Dalam upayanya untuk meningkatkan peran guru BK dan mendukung kualitas pendidikan, Rusman Ya’qub mengusulkan pendirian klinik konseling di bawah naungan Dinas Pendidikan langsung. Hal ini bertujuan agar masalah yang tidak dapat ditangani oleh satuan Pendidikan dapat diatasi dengan lebih baik.
Rusman turut mendorong perbaikan desain bangunan satuan Pendidikan. Ia menyatakan bahwa infrastruktur pendidikan saat ini belum sepenuhnya mendukung kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Satuan Pendidikan perlu memiliki ruang khusus untuk BK, bukan hanya mengubah kelas biasa menjadi ruang konseling yang belum tentu nyaman bagi siswa.
Rusman Ya’qub berharap agar revisi peraturan daerah (perda) pengelolaan pendidikan dapat memperbaiki kondisi ini. Salah satu usulan yang dia sampaikan adalah kewajiban satuan Pendidikan untuk memiliki ruang khusus BK yang tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
“Dengan demikian, diharapkan peran guru BK dapat ditingkatkan, dan fasilitas yang memadai dapat mendukung upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya. (Adv/yst)