PORTALBALIKPAPAN.COM – Persoalan kekurangan guru di Kalimantan Timur kembali disorot karena dinilai bukan lagi isu teknis. Melainkan persoalan mendasar yang mengancam kualitas layanan pendidikan di seluruh jenjang.
Ketidakcukupan tenaga pendidik membuat proses belajar tidak berjalan optimal, sementara kebutuhan kompetensi di sekolah semakin berkembang.
“Pendidikan tidak akan berjalan optimal tanpa keberadaan guru yang cukup karena merekalah ujung tombak keberhasilan proses belajar dan jika jumlah guru kurang di SMA SMK maupun SLB, maka kualitas layanan pendidikan pasti ikut terdampak,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, tadi siang.
Ia menekankan bahwa penambahan guru tidak boleh lagi sekadar wacana tahunan karena kekurangan yang terjadi bukan hanya soal jumlah.
Melainkan ketidaksesuaian kompetensi terutama di sekolah kejuruan yang menuntut penguasaan teknologi dan keterampilan industri terbaru.
“Khusus SMK kebutuhan guru semakin kompleks karena sekolah kejuruan menuntut kompetensi sesuai perkembangan zaman dan perubahan teknologi begitu cepat. Sehingga guru produktif harus memiliki keterampilan relevan terutama di bidang digital,” ujar Damayanti.
Menurutnya, kekurangan guru produktif di bidang tertentu telah menjadi hambatan besar bagi SMK untuk memenuhi standar industri yang terus bergerak.
Ia menilai kondisi ini membuat lulusan sulit bersaing jika tidak didukung tenaga pengajar yang kompeten.
Politisi PKB ini mengingatkan bahwa situasi tersebut merupakan alarm bagi pemerintah provinsi untuk mempercepat penataan strategi pemenuhan guru.
Baik melalui rekrutmen formasi baru, pelatihan intensif, maupun kerja sama dengan industri agar guru SMK mampu mengikuti perkembangan teknologi.
Damayanti menyampaikan bahwa persoalan kekurangan guru tidak boleh dibiarkan berlarut karena setiap tahun keterlambatan penanganan akan berdampak langsung pada generasi yang sedang menempuh pendidikan hari ini.
DPRD meminta pemerintah provinsi menyusun peta kebutuhan guru berbasis data serta mengalokasikan anggaran yang memadai agar pemerataan guru tidak sekadar menjadi janji. Melainkan prioritas nyata dalam pembangunan sumber daya manusia Kaltim. (ADV/ Lrs)
















