PORTALBALIKPAPAN.COM – Menjelang perayaan hari-hari besar, seperti Hari Natal dan Tahun Baru (nataru) sering kali diwarnai kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting di beberapa penjuru daerah.
Hal ini seolah menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis dan pedagang nakal mendapat keuntungan berlipat. Yakni dengan menimbun pasokan bapokting, kemudian menjualnya dengan harga tinggi.
Akibatnya, bisa terjadi lonjakan harga dan menimbulkan gejolak inflasi.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nindya Listiyono mengingatkan potensi inflasi tersebut.
Ia menyebutkan perayaan hari-hari besar seperti Hari Natal dan Tahun Baru membuat pihaknya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, dan seluruh OPD terkait menjadi was-was.
Tyo sapaan akrabnya menjelaskan terjadinya inflasi di Kaltim, salah satunya diakibatkan adanya penimbunan terutama yang terjadi sebelum dan sesudah perayaan hari-hari besar.
“Inflasi banyak faktor, pertama salah satunya biasanya ada event besar atau barang ditimbun,” jelasnya di Gedung E DPRD Kaltim, Jumat (3/11/2023).
Untuk itu, ia menyarankan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kaltim bekerja sama dengan OPD terkait untuk terus melakukan operasi pasar memantau pergerakan pasokan dan harga.
“jadi saya minta Disperindagkop kerja sama dengan pihak berwajib untuk lakukan razia operasi pasar supaya jangan ada pedagang nakal menimbun bahan pokok yang menyebabkan barang baik harganya,” ungkapnya.
Politikus Partai Golkar ini meminta kepada Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop UKM Kaltim untuk terus memantau stabilitas harga bapokting agar masyarakat tidak kesulitan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru.
“Saya minta kepada Pemprov lewat disperindagkop jaga stabilitas harga pangan supaya masyarakat enak juga kan,” ujarnya. (Adv/ Lrs)