PORTALBALIKPAPAN.COM – Pemerintah Kota Balikpapan berkolaborasi dengan Kamtor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, menggelar pasar murah. Agenda itu digelar di Jalan Jendral Sudirman, sekitar kawasan Taman Bekapai, Senin, (3/4/2023).
Pasar murah dihelat, selain memenuhi kebutuhan masyarakat juga untuk mengendalikan inflasi.
Inflasi di Kota Balikpapan mengalami kenaikan, seperti yang disampaikan pihak BI Balikpapan. inflasi tersebut telah mencapai 0,41 persen pada bulan Maret, menjelang April sebelumnya di kisaran 0,31 persen pada bulan Februari.
“Inflasi tersebut mengalami kenaikan dan ini salah satu fenomena inflasi tertinggi di Kalimantan,” beber Bambang Setyo Pambudi, Kepala Perwakilan BI Balikpapan.
Pria yang kerap disapa Bambang, itu, menyebutkan terkait inflasi yang meningkat telah terjadi di beberapa daerah secara merata. Ia menilai bahwa fenomena inflasi terjadi akibat gejolak harga yang juga meningkat pada produsen penyedia bahan pangan di pasar.
Karena itu, perlu langkah strategis yang ditempuh daerah secara bersama melalui stakeholder. Sekaligus berlokaborasi dalam pengendalian harga, khususnya saat moment Ramadan dan Idulfitri.
“Maka kami berkolaborasi dengan Pemkot dengan stakeholder terkait lainnya untuk menyelenggarakan pasar murah. Tujuannya mengendalikan harga mengingat momentum itu harga bahan pangan kemungkinan naik,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud berharap pasar murah ini menjangkau seluruh masyarakat dan dapat mengendalikan inflasi di Kota Balikpapan.
“Realisasi untuk menguatkan inflasi melibatkan semua elemen stakeholder karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk menangani ini,” tuturnya.
Adapun yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Balikpapan yakni beras. Untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga beras, Rahmad menyampaikan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Manuntung Sukses telah menjalin komunikasi dengan daerah lain untuk menambah pasokan. (Gopek Goceng)