PORTALBALIKPAPAN.COM – Pusat Halal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) berbasis kemitraan dengan skema mandatory.
Adapun tajuk yang diusung berupa Pendampingan Penyusunan Sistem Jaminan Produk Halal, Digitalisasi Bisnis dan Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis Guna meningkatkan Uniqe Selling Point (USP) pada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Selasa 24 – 27 September 2024 di Kota Balikpapan.
Rangkaian kegiatannya adalah pelatihan pendamping guna penyiapan sumber daya pendamping UMK, penyuluhan kepada 150 orang pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), serta fasilitasi sertifikasi halal di 6 kecamatan di Kota Balikpapan.
Ketua Pengabdian kepada masyarakat Unair, Dr. Abdul Rahem, M. Kes., Apt, menjelaskan, bahwa program untuk memajukan potensi UMK memerlukan dukungan dan sinergi yang kuat dari berbagai sektor dan berbagai pihak. Maka dari itu, pada kegiatan ini tim pengabdian kepada masyarakat bermitra dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan Ikatan Apoteker Indonesia.
“Eksplorasi Unique Selling Point untuk produk UMK perlu dilakukan agar UMK dapat naik kelas. Ikhtiar kami mengkerucut pada digitalisasi bisnis dan sertifikasi halal,” ujar Abdul Rahem.
Abdul Rahem melanjutkan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam merupakan hal potensial yang semestinya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMK untuk meningkatkan area pemasaran produknya hingga tingkat nasional bahkan internasional..
Penyuluhan Masyarakat dan Kemitraan berkelanjutan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di aula Pemerintah Kota Balikpapan pada Selasa (25/9/2024) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Dinas Koperasi Kota, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Balikpapan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan dan sejumlah pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan serta 150 orang pelaku usaha mikro dan kecil di Kota Balikapapan.
Hadir sebagai pemateri kegiatan penyuluhan, Ainul Yaqin, S.Si., M.Si., Apt, membawakan materi tentang manfaat sertifikasi halal serta kriteria jaminan produk halal bagi pelaku UMK. Materi dilanjutkan oleh Adistiar Prayoga, S.EI., MM yang membawakan materi tentang Digitalisasi Bisnis UMK guna Meningkatkan Unique Selling Product.
Penyuluhan diawali dengan pretest dan post test guna menilai efektivitas penyampaian materi. Setelah materi dilaksanakan sesi tanya jawab. Para peserta Nampak antusias berdiskusi. Sekitar 10 orang pelaku UMK berdiskusi dengan pemateri terkait pemaparan dan pengembangan bisnisnya.
Pada kegiatan tersebut juga ditandatangani nota kerja sama terkait Penelitian, Peningkatan Sumber Daya Manusia, Pengabdian Kepada Masyarakat serta Kegiatan Lain yang Relevan dalam Rangka Percepatan Pengembangan Ekosistem Halal di Kota Balikpapan.
Sebagaimana data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, tahun 2024 Provinsi Kalimantan Timur berada pada urutan ke-24 atas sertifikasi halal terbit. Jumlahnya sebesar 9,226 Sertifikat halal dari 37,951 produk pangan yang beredar di Kalimantan Timur. Dari jumlah tersebut 14,796 berasal dari kota Balikpapan dan 2,749 terbit pada tahun 2024.
Pada sisi lain, sebanyak 73 % manfaat fasilitasi sertfikasi halal gratis dirasakan oleh UMK di Pulau Jawa. Maka dari itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipandang sangat esensial dalam distribusi manfaat program sertifikasi halal gratis kepada pelaku UMK.
Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis di 6 Kecamatan
Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan penyususunan system jaminan produk halal serta fasilitasi sertifikasi halal di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Balikpapan Kota, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Timur, dan Kecamatan Balikpapan Barat.
Kegiatan dilaksanakan di Kantor Kecamatan dan dihadiri 15-21 orang pelaku usaha di masing-masing kecamatan. Hadir membantu 25 orang fasilitator dari petugas kecamatan, pegawai dinas Kesehatan dan relawan dari Ikatan Apoteker Indonesia. Guna memastikan kelancaran kegiatan hadir tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Airlangga sebagai pendamping fasilitator.
“Para fasilitator ini berperan sebagai pendamping proses produk halal serta tim digitalisasi bisnis. Kami melatih relawan local agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, meskipun tim UNAIR sudah kembali ke Surabaya,” pungkas Abdul Raheem. (*)