PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota Parlemen Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penerapan Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di sekolah-sekolah. Menurutnya, perubahan tersebut justru berpotensi melemahkan karakter generasi muda, terutama dalam hal jiwa nasionalisme.
Dalam sebuah pernyataan, Sapto menegaskan pentingnya membangun kembali semangat nasionalisme di kalangan anak-anak sejak dini, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD).
“Saya harap di kepemimpinan Presiden Prabowo nanti, jiwa nasionalisme ini diterapkan lagi mulai dari anak-anak sekolah. Kepramukaan, misalnya, harus menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib bagi mereka,” kata Sapto, belum lama ini.
Sapto menilai bahwa ekstrakurikuler seperti Pramuka memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan rasa cinta tanah air pada generasi muda.
Ia mengaku khawatir, dengan berkurangnya kegiatan-kegiatan seperti itu, anak-anak akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan.
“Jangan sampai generasi muda kita jadi lembek karena tidak ada lagi ekstrakurikuler yang mewajibkan Pramuka dan lainnya. Kurikulum Merdeka yang diterapkan saat ini, menurut saya, malah membuat anak-anak jadi lemah dalam banyak hal,” tegasnya.
Ia berharap agar kebijakan pendidikan di masa depan lebih mengutamakan pembentukan karakter yang kuat, selain hanya berfokus pada pencapaian akademik.
“Kembalikan yang baik seperti dulu, di mana jiwa nasionalisme bisa terbentuk dengan baik. Ini penting untuk masa depan bangsa,” ujar Sapto.
Penerapan kurikulum yang lebih menekankan pada pendidikan karakter, menurutnya, akan lebih efektif dalam menghadapi tantangan global di masa yang akan datang. (ADV/ Hpn)