PORTALBALIKPAPAN.COM – Sejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata masih kekurangan tenaga kesehatan. Sebaran nakes yang tidak merata ini mendapat sorotan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati.
Puji panggilan karibnya, mengatakan adanya penambahan jumlah tenaga kesehatan yang telah mencapai 24.900 orang, tapi tingkat penyebarannya dinilai belum merata.
Dari jumlah itu, tenaga kesehatan di Kaltim termasuk cukup, hanya sebagian wilayah belum tersalurkan tenaga kesehatan secara menyeluruh.
“Dalam hal rasio, kebutuhan tenaga kesehatan sebenarnya sudah tercukupi, terutama karena formasi-formasi tenaga kesehatan lebih mudah dibandingkan dengan bidang pendidikan,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).
Adapun masalah ini akibat adanya penumpukan tenaga kesehatan di kota-kota besar seperti Samarinda, dan Balikpapan, yang menjadi incaran para tenaga kesehatan.
Ia menjelaskan, para tenaga kesehatan cenderung memilih kota-kota besar karena upah yang diterima cukup menjanjikan dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.
“Upah yang diterima ini masih mereka pikirkan juga, belum lagi di sana mahal, serba mahal. Diterima upah sekian akan habis kurang lebih sama karena mahalnya barang dan kebutuhan di sana,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah perlu mencari solusi terkait kebijakan upah yang akan diterima tenaga kesehatan sesuai dengan wilayah kerjanya, serta mempertimbangkan besaran harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Ia menyayangkan temuan keterlambatan penanganan medis bagi ibu bersalin gawat darurat di suatu daerah. Sebab kurangnya tenaga kesehatan di wilayah itu, sehingga menimbulkan angka kematian baru, baik ibu maupun anak.
“Kasian ibu bersalinnya, harus menempuh jauh untuk mendapat penanganan gawat darurat, rujuk sana sini, akhirnya ada angka kematian baru karena kurang itu tadi,” tandasnya.
Politikus Partai Demokrat ini berharap pemerataan tenaga kesehatan di seluruh Kaltim dapat terealisasi segera dengan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kaltim dan pemangku kepentingan lainnya.
Secara tidak langsung, adanya pemerataan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Kaltim dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal serta mengurangi angka kematian dan kesakitan masyarakat di Kaltim. (adv/lrs)