PORTALBALIKPAPAN.COM – Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan (Geppak) memperingati hari jadinya yang ke-16 dengan menggelar acara di Ballroom Hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan, pada Sabtu (13/9/2025).
Peringatan ini mengusung tema Maangkat Batang Tarandam, yang bermakna mengangkat batang tenggelam agar tampak ke permukaan. Filosofinya adalah menjaga serta menampilkan budaya Kalimantan agar tetap dikenal luas dan tidak hilang dari perhatian publik.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Geppak Kalimantan Timur, Marhan Agus, yang juga Ketua Panitia HUT ke-16 Geppak, menjelaskan bahwa tema tersebut menggambarkan upaya melestarikan kebudayaan Kalimantan di tengah arus modernisasi.
“Menimbulkan dan memperlihatkan secara luas budaya Kalimantan tentunya adalah upaya untuk mempertahankan budaya kita. Di sisi lain juga agar bisa dikenal secara nasional maupun mancanegara,” ucap Agus.
Dalam perayaan tersebut, salah satu budaya khas Kalimantan yang ditampilkan adalah seni bela diri Kuntau.
Agus juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum Geppak beserta keluarga besar yang telah mendukung penuh acara hingga berjalan lancar berkat kerja sama panitia dan jajaran Geppak Kaltim.
Ketua Umum Geppak, Saipurrahman atau yang akrab disapa Ipul Gambut, menegaskan bahwa organisasi ini tidak dibentuk untuk bersaing dengan ormas lain, melainkan sebagai wadah kolaborasi membangun kemajuan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.
“Kita juga perlahan ingin menghilangkan pandangan masyarakat terhadap ormas bahwa ormas itu preman. Kita ubah dengan mengenalkan budaya yang kita miliki,” ujar Ipul Gambut.
Istri Ipul Gambut, Rabiatul, turut menambahkan bahwa Geppak telah menjalin sinergi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) guna meningkatkan keterampilan pemuda-pemudi di organisasi tersebut.
“Di Banjarmasin sudah berjalan program pelatihan sesuai pendidikan masing-masing dan sinergitas bersama perusahaan setempat,” ungkap Rabiatul.
Ia juga berharap pemerintah dapat mendukung program-program Geppak yang berfokus pada pengembangan kapasitas generasi muda Kalimantan Timur.
“Semoga nanti pemerintah kota juga bisa merespons kami, bersinergi dengan kami, bahwa cita-cita kami ini ingin membangkitkan anak bangsa khususnya Kalimantan Timur,” harap Rabiatul.
Menurutnya, Geppak berupaya mandiri tanpa mengandalkan proposal ataupun sumbangan. Mereka bertekad melestarikan budaya, sekaligus membuka peluang pelatihan di berbagai bidang, mulai dari seni budaya hingga pelatihan operator alat berat bekerja sama dengan BLK.
Rabiatul menegaskan, saat ini sudah ada 10 perguruan bela diri Kuntau di bawah naungan Geppak di Banjarmasin. Ia berharap keberadaan Geppak semakin memperkuat sinergi dengan pemerintah dan aparat dalam membangun Kalimantan Timur. (*/mt)



















