PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fahruddin, menilai potensi pendapatan daerah dari aktivitas di sepanjang Sungai Mahakam masih jauh dari optimal.
Menurutnya, jalur sungai terpanjang di Kaltim itu selama ini dimanfaatkan oleh kelompok tertentu tanpa memberikan kontribusi yang sepadan bagi daerah.
Ia menegaskan, wilayah yang dilintasi Sungai Mahakam: mulai Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur hingga Samarinda, semestinya memiliki ruang lebih besar untuk memperoleh manfaat ekonomi.
Terutama dari aktivitas transportasi dan bongkar muat yang berlangsung setiap hari.
“Selama ini, alur sungai menjadi jalur vital bagi perusahaan dalam mengangkut hasil tambang maupun logistik industri,” tutur Legislator Karang Paci di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Ayub, sapaan karib Husni memandang perlunya instrumen pengaturan yang lebih jelas agar pemanfaatan alur sungai tidak lagi terpusat hanya pada pihak tertentu.
Ia menilai, jika tata kelola diperbaiki, kabupaten/kota dapat menerima pendapatan baru dari berbagai aktivitas. Seperti pemanfaatan tambatan kapal, pergerakan tongkang, hingga layanan pandu dan asistensi navigasi yang selama ini berjalan tanpa kontribusi yang memadai.
Menurut Ayub, ketidakteraturan pemanfaatan Sungai Mahakam membuat potensi penerimaan menguap begitu saja.
Banyak pelaku usaha lebih mengutamakan keuntungan pribadi tanpa memikirkan kontribusi bagi daerah yang menjadi lokasi operasional mereka.
Ayub menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah untuk memastikan jalur sungai strategis itu memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
Dengan mekanisme yang tertata, ia meyakini kabupaten/kota dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk memperkuat pendapatan asli daerah, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sektor ekstraktif yang selama ini mendominasi.
Ia berharap langkah ini dapat menjadi pintu masuk bagi tata kelola sungai yang lebih adil dan transparan.
“Alur Mahakam harus memberi manfaat bagi daerah yang dilaluinya, bukan hanya bagi pihak-pihak yang selama ini menikmati keuntungannya sendiri,” kata Ayub. (ADV/ Hpn)
















