PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fahruddin, menilai potensi pendapatan daerah di Kaltim masih belum tergarap maksimal, terutama dari sektor-sektor di luar ekstraksi sumber daya alam.
Menurutnya, ketergantungan daerah terhadap tambang dan migas membuat peluang lain yang sebenarnya besar justru terabaikan.
“Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai contoh daerah yang selama ini sangat bertumpu pada kekayaan alam,” tegasnya di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Padahal, ia menilai banyak celah pendapatan yang bisa dioptimalkan tanpa harus mengeruk lingkungan.
Perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Kukar, dan Kaltim pada umumnya menggunakan berbagai armada alat berat, bahan bakar, hingga kendaraan operasional yang seharusnya menjadi sumber pendapatan melalui pemungutan pajak.
Ia menegaskan, pajak alat berat dan pajak BBM merupakan instrumen yang sah dan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kas daerah.
Menurutnya jika dipungut secara optimal pada tingkat provinsi, pendapatan tersebut nantinya dapat dibagi kembali kepada kabupaten/kota untuk memperkuat fiskal daerah.
Husni menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Ia mengingatkan agar kewenangan inventarisasi potensi pajak tidak hanya bertumpu pada provinsi.
“Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota juga harus aktif melakukan pendataan dan pelaporan agar potensi penerimaan tidak bocor,” sambungnya.
Menurutnya, sinergi yang solid antara dua level pemerintahan akan memberi ruang lebih besar untuk menambah PAD.
Sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekstraktif yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi.
Husni berharap langkah ini dapat mendorong daerah lebih cermat dalam mengelola potensi pajak non-tambang, sehingga pembangunan tidak lagi terlalu bergantung pada fluktuasi harga komoditas alam.
“Langkah kecil seperti pendataan pajak kendaraan operasional perusahaan, bisa memberi dampak besar bagi pendapatan daerah jika dilakukan secara konsisten dan terstruktur,” tegasnya. (ADV/ Hpn)
















