PORTALBALIKPAPAN.COM – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis menyoroti minimnya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari aktivitas alur sungai di wilayah Kaltim.
Menurutnya, mengacu data Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), pendapatan dari sektor tersebut hanya mencapai sekitar Rp395 miliar per tahun.
Ia menilai jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan tingginya traffic atau lalu lintas aktivitas logistik yang selama ini melintas padat di Sungai Mahakam.
Ananda Emira Moeis menyebut Sungai Mahakam sebagai jalur penghubung utama pergerakan industri. Mulai tongkang batu bara, minyak sawit, hingga distribusi kebutuhan industri lainnya.
“Tapi besarnya aktivitas tersebut belum tercermin dalam kontribusi pendapatan. Mahakam itu kan urat nadi ekonomi Kaltim, tapi penerimaannya hanya Rp395 miliar. Ini jelas jauh dari ideal,” ujarnya, Selasa.
Ananda mengingatkan, optimalisasi alur sungai di Mahakam ini dapat menjadi salah satu langkah cepat memperkuat struktur keuangan daerah.
Terutama di tengah pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Ia kemudian menegaskan bahwa Kaltim tidak boleh terus bergantung pada dukungan pusat dalam pembiayaan pembangunan.
“Kalau pendapatan daerah meningkat, layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan bisa lebih terpenuhi, dan pembangunan infrastruktur bisa menjangkau kawasan yang lebih luas,” papar Ananda.
Karena itu, Ananda mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah strategis, termasuk memperkuat koordinasi dengan KSOP, Pelindo, dan Perusda MBS.
Menurutnya, potensi alur sungai tidak boleh hanya menjadi jalur lalu lintas industri, tetapi harus memberikan nilai tambah bagi daerah.
“Mahakam punya potensi besar. Jika tidak ada gebrakan baru, penerimaannya ya segitu-segitu saja,” sentil Ananda. (ADV/ Lrs)


















