PORTALBALIKPAPAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur membentuk Panitia Khusus (Pansus) pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Langkah ini diambil untuk memastikan program CSR benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar formalitas kewajiban perusahaan.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan pembentukan pansus tersebut hasil evaluasi DPRD terhadap pelaksanaan CSR yang selama ini dinilai belum optimal.
Padahal, Kalimantan Timur termasuk daerah dengan aktivitas industri yang tinggi.
Mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga migas, yang seharusnya berbanding lurus dengan manfaat sosial yang diterima masyarakat.
“Keberadaan pansus menjadi penting untuk menata ulang pola pengelolaan CSR agar lebih terarah, transparan, dan berkeadilan,” ujarnya di Samarinda, Senin (15/12/2025).
Selama ini, program CSR masih cenderung berjalan parsial dan belum menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat secara merata, terutama di wilayah terdampak aktivitas perusahaan.
Hasanuddin menegaskan, CSR bukan hanya soal bantuan sesaat, tetapi harus menjadi instrumen pembangunan yang berkelanjutan.
Karena itu, DPRD memandang perlu adanya mekanisme pengawasan yang lebih kuat, termasuk pemetaan potensi, sinkronisasi program, serta kejelasan pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Ia menjelaskan, pansus akan bekerja menelaah regulasi yang ada, menginventarisasi praktik CSR perusahaan.
Sekaligus merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat memperkuat peran CSR dalam mendukung pembangunan daerah.
Tidak hanya itu, pansus juga diharapkan mampu menjembatani kepentingan pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat.
Dengan dibentuknya pansus ini, DPRD Kaltim berharap pengelolaan CSR ke depan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan selaras dengan prioritas pembangunan daerah.
Hasanuddin menekankan bahwa keberadaan perusahaan di Kalimantan Timur harus membawa manfaat yang seimbang.
“Baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan, sehingga masyarakat benar-benar merasakan kehadiran industri di wilayahnya,” kata Hasanuddin Mas’ud. (ADV/ Hpn)


















