PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan Pemerintah Provinsi terkait pentingnya mempersiapkan daerah untuk menghadapi dampak bonus demografi yang sedang berlangsung.
Andi Satya menyebutkan, dengan semakin meningkatnya taraf kehidupan, banyak orang yang berada di usia produktif, yang diharapkan dapat menjadi tenaga kerja terampil atau wirausaha yang mampu membuka lapangan kerja.
Namun, ia mengingatkan bahwa masalah besar yang dihadapi saat ini adalah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
“Taraf kehidupan meningkat, jadi banyak yang berada di usia produktif yang diharapkan bisa jadi tenaga kerja atau wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi orang lain. Yang celaka adalah tidak ada lapangan kerja yang luas,” kata Andi.
Andi mengungkapkan bahwa berdasarkan analisis World Bank, bonus demografi ini memiliki tiga fase, yaitu pra-puncak, puncak, dan setelah puncak.
Di fase pertama, jelas Andi, angka kelahiran dan angka kematian masih tinggi, sementara di fase puncak, angka kelahiran dan kematian mulai menurun berkat perbaikan fasilitas kesehatan yang semakin baik.
“Kembali lagi kita bicara tentang bonus demografi, menurut World Bank, hal ini dibagi jadi tiga fase. Untuk bonus demografi, pra, puncak, dan setelah puncak. Yang terjadi di fase awal adalah angka kelahiran dan kesakitan atau kematian tinggi,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda Kaltim agar dapat memanfaatkan bonus demografi ini dengan baik. Ia berharap, pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas.
Dengan demikian, generasi muda dapat berkontribusi secara maksimal pada pembangunan daerah dan negara. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tanpa perencanaan yang matang dan upaya bersama, tantangan yang dihadapi akan semakin besar seiring berjalannya waktu. (ADV/ Hpn)