PORTALBALIKPAPAN.COM – Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, berharap agar lebih banyak generasi muda di Kaltim yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia menilai bahwa dengan meningkatnya tingkat pendidikan, khususnya hingga program S2 atau S3, maka Kaltim akan siap menghadapi tantangan besar di masa depan, terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Harapannya, ke depannya ada banyak adik-adik kita yang melanjutkan kuliah, jadi setelah lulus kuliah bisa S2, S3, sehingga kita siap dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan bahwa saat ini, rata-rata lama usia pendidikan masyarakat Kaltim baru mencapai 9,9 tahun. Meskipun pemerintah telah mencanangkan wajib belajar 13 tahun, masih terdapat jarak antara angka pendidikan saat ini dengan target tersebut.
Ia menjelaskan bahwa untuk mencapainya, dibutuhkan perubahan mindset serta perhatian lebih terhadap pendidikan, terutama di daerah-daerah yang akses pendidikannya masih terbatas.
“Tingkat rata-rata lama usia pendidikan adalah 9,9 tahun, sementara sekarang sudah dicanangkan wajib belajar 13 tahun. Jadi, masih ada jarak antara 9,9 tahun dengan 13 tahun,” kata Andi.
Menurutnya, salah satu tantangan dalam mewujudkan target tersebut adalah perbedaan skala prioritas dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa orang cenderung memilih untuk langsung bekerja setelah menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah, sementara yang lain memilih untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia berharap, dengan peningkatan akses dan kualitas pendidikan, lebih banyak orang tua dan masyarakat yang menyadari pentingnya pendidikan tinggi bagi masa depan generasi penerus.
Ia mengajak semua pihak berkolaborasi dalam mewujudkan cita-cita besar ini, agar Kaltim dan Indonesia dapat bersaing di tingkat global.
Andi Satya menyebutkan, saat ini semakin meningkatnya taraf kehidupan, banyak orang yang berada di usia produktif, yang diharapkan dapat menjadi tenaga kerja terampil atau wirausaha yang mampu membuka lapangan kerja.
Namun, ia mengingatkan bahwa masalah besar yang dihadapi saat ini adalah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
“Taraf kehidupan meningkat, jadi banyak yang berada di usia produktif yang diharapkan bisa jadi tenaga kerja atau wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi orang lain. Yang celaka adalah tidak ada lapangan kerja yang luas,” kata Andi.
Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda Kaltim agar dapat memanfaatkan pendidikan dengan baik. Ia berharap, pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan pendidikan berkualitas yang siap pakai di perusahaan atau mampu membuka lapangan kerja baru. (ADV/ Hpn)