PORTALBALIKPAPAN.COM – Kalimantan Timur kehilangan salah satu tokoh besarnya. Mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, meninggal dunia pada Ahad (22/12/2024) pukul 21.00 WITA di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kabag Humas Biro Adpim Pemprov Kaltim, Sri Rezeki Marietha. “Info yang saya terima demikian,” ujarnya melalui pesan singkat pada Minggu malam.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Ence Amelia Suharni, dan tiga anak: Awang Ferdian Hidayat, Dayang Donna Walfiares Tania, serta Awang Fauzan Rahman. Berdasarkan informasi, jenazah akan dikebumikan di kampung halamannya di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Sosok Visioner dan Dedikasi untuk Kaltim
Awang Faroek Ishak lahir di Tenggarong pada 31 Januari 1948. Ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur selama dua periode, yakni 2008–2013 bersama Farid Wadjdy dan 2013–2018 dengan almarhum Mukmin Faisyal. Sebelum itu, ia adalah Bupati Kutai Timur pertama pasca-pemekaran kabupaten pada 1999.
Di masa kepemimpinannya, Awang dikenal sebagai tokoh visioner yang membawa berbagai perubahan besar bagi Kalimantan Timur. Salah satu pencapaiannya adalah pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, yang menjadi jalan tol pertama di Kalimantan.
Selain itu, ia juga memprakarsai pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, pembangunan Bandara APT Pranoto Samarinda, dan memperluas kawasan hijau di Kaltim.
Berbagai inisiatifnya membuahkan penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan dalam peringatan HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Timur.
“Filosofi saya adalah ikhlas dan kejujuran. Bekerja tidak semata-mata untuk diri sendiri,” kata Awang dalam sebuah wawancara, sebagaimana dikutip dari laman Alumni Universitas Airlangga.
Karir Politik yang Panjang
Selain menjabat sebagai gubernur, Awang Faroek tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 dari Dapil Kalimantan Timur. Ia merupakan kader Partai NasDem yang bertugas di Komisi VII.
Karir politiknya dimulai dari jabatan sebagai Bupati Kutai Timur, sebelum akhirnya mundur pada 2003 untuk mencalonkan diri sebagai gubernur.
Setelah gagal di kesempatan pertama, ia kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2008 dan memenangkan pemilihan di putaran kedua.
Warisan dan Pengabdian
Selama hidupnya, Awang Faroek dikenal sebagai tokoh pembangunan yang tidak hanya memajukan infrastruktur Kaltim, tetapi juga meninggalkan warisan kebijakan strategis untuk masa depan provinsi ini.
Kepergian Awang Faroek meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabatnya, tetapi juga masyarakat Kalimantan Timur yang merasakan langsung dampak dari dedikasi dan perjuangannya.
Selamat jalan, Pak Awang Faroek Ishak. Jasamu akan selalu dikenang. (*)