PORTALBALIKPAPAN.COM – Maraknya kasus bullying yang terekam dalam video di media sosial beberapa waktu terakhir mengundang keprihatinan masyarakat.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Reza Fachlevi, mengungkapkan pandangannya tentang akar permasalahan ini.
Menurut Reza, salah satu faktor terjadinya kasus bullying kurangnya peran orang tua dalam mengawasi perkembangan anak-anak mereka. “Karena itu, orangtua harus peka terhadap perilaku anak. Jika ada perubahan sikap, harus dirangkul agar tidak kebablasan menjadi perilaku menyimpang. Jadi, peran orangtusa sangat penting dalam mengawal tumbuh kembang anak,” saran Reza, belum lama ini.
Perhatian dan kasih sayang orangtua, menurutnya, bisa menekan kasus bullying. Ia menilai dahaga kasih sayang di rumah bisa mengakibatkan sang anak kehilangan pijakan. “Bisa-bisa kehilangan karakternya, minder dan lemah. Untuk itu orangtua harus benar-benar peka,” ajak Reza.
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa guru-guru menjadi kurang peduli terhadap perilaku anak didik karena ketakutan akan masalah hukum.
“Ketika pelajaran Pancasila absen dalam kurikulum pendidikan, anak-anak kehilangan pedoman moral yang kuat. Guru juga menjadi kurang berani untuk memberikan panduan moral karena takut terjerat dalam masalah hukum,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak-anak di rumah.
Reza menekankan bahwa orang tua harus memberikan kepercayaan penuh pada guru ketika anak-anak berada di sekolah. Di rumah, orang tua berperan dalam memberikan nilai-nilai moral dan mendampingi anak-anak dalam perkembangan mereka.
“Kerja sama yang baik antara guru dan orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak,” katanya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Reza menekankan perlunya menghidupkan kembali profil pelajaran Pancasila dan moral di sistem pendidikan. Hal ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan tidak akan memberikan hasil instan.
“Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam kurikulum, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam membentuk karakter anak-anak yang kuat dan mengurangi kasus bullying di masyarakat,” tutupnya. (adv/yst)