PORTALBALIKPAPAN.COM – Setelah spekulasi panjang sepanjang 2025, Samsung akhirnya meresmikan kehadiran ponsel lipat tiga pertamanya, Galaxy Z TriFold, yang disebut menjadi langkah baru dalam evolusi perangkat mobile. Hadirnya perangkat ini menandai makin tipisnya batas antara smartphone dan tablet.
Peluncuran global perangkat tersebut menarik perhatian berbagai media teknologi internasional. Berikut rangkuman informasinya.
Debut Perdana di Korea Selatan
Dilaporkan Financial Express, Samsung memastikan Galaxy Z TriFold akan memulai debut pasar di Korea Selatan pada 12 Desember 2025. Strategi ini dinilai serupa dengan perilisan Galaxy Fold generasi pertama pada 2019, di mana Samsung lebih dulu memprioritaskan pasar domestik dan Amerika Serikat (Q1 2026) sebelum memperluas distribusi global. Pendekatan ini diambil karena kompleksitas produksi serta segmen pasar yang masih sangat khusus.
Desain: Mengambil Pendekatan Berbeda dari Huawei
Dari sisi rancangan, sejumlah media menyoroti keputusan Samsung memilih mekanisme lipatan berbeda dari kompetitornya. Dalam laporannya, Indian Express menyebutkan perbedaan signifikan antara Galaxy Z TriFold dan Huawei Mate XT, ponsel lipat tiga pertama di dunia.
“Tidak seperti Huawei Mate XT yang menggunakan desain lipatan gaya ‘Z’, Galaxy Z TriFold mengadopsi desain lipatan ke dalam (inward-folding). Kedua panel sisi melipat menutupi panel tengah untuk melindungi layar utama secara maksimal,” tulis laporan tersebut.

Samsung membekali perangkat ini dengan engsel baru bernama Titanium Armor FlexHinge, yang mengandalkan struktur rel ganda (dual-rail). Teknologi ini dirancang untuk menahan beban panel yang berbeda sambil memastikan lipatan tetap mulus dan stabil.
Spesifikasi Kelas Tinggi
Dari ulasan awal, Galaxy Z TriFold digambarkan sebagai perangkat yang tidak sekadar ponsel lipat, tetapi sebuah workstation berukuran ringkas. Spesifikasi yang disorot antara lain:
Layar utama: Bentangan penuh mencapai tablet 10 inci beresolusi 2160 x 1584 piksel, mendukung refresh rate adaptif 1Hz–120Hz.
Mode DeX Standalone: Dipuji media sebagai fitur game changer karena memungkinkan antarmuka desktop Samsung DeX berjalan langsung di layar 10 inci tanpa monitor eksternal.
Chipset: Menggunakan Snapdragon 8 Elite for Galaxy dengan RAM 16GB, mendukung multitasking hingga tiga aplikasi bersamaan.
Kamera: Sensor utama 200 MP, dengan tambahan ultrawide 12 MP dan telephoto 10 MP.
Ketebalan: Saat dibuka berkisar 3,9–4,2 mm, sementara dalam kondisi terlipat sekitar 12,9 mm, sedikit lebih tebal dibandingkan Z Fold 6 namun memberikan layar jauh lebih besar.

Harga dan Tantangan Pasar
Harga resmi belum dirilis, tetapi analis memperkirakan banderolnya akan berada jauh di atas US$2.000 atau sekitar Rp32 juta ke atas, mengingat kompleksitas layar tiga lipatan dan engsel titanium yang digunakan.

Sejumlah media mencatat absennya dukungan S-Pen pada generasi perdana ini, kemungkinan untuk menjaga ketipisan panel layar yang sangat sensitif. Meski begitu, perangkat ini sudah mengantongi sertifikasi IP48, yang berarti tahan air meski belum sepenuhnya kedap debu.
Galaxy Z TriFold disebut sebagai salah satu inovasi paling ambisius Samsung dalam beberapa tahun terakhir, dan diproyeksikan menjadi perangkat yang kembali mengubah lanskap pasar ponsel premium. (*/ih)
Sumber: Financial Express, Indian Express, Samsung Newsroom Global.

















