PORTALBALIKPAPAN.COM – Memasuki tahun politik, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah, mewanti-wanti masyarakat agar tidak terbawa informasi palsu aliaz hoaks.
Menurutnya, hoaks jelang pemilu sangat berbahaya lantaran dapat memecah belah kelompok masyarakat. Ia menilai, akan percuma kalau pemilu berlangsung namun masyarakat justru tidak kondusif. Yang disebabkan percaya informasi pada hoaks.
“Kekompakan kita dalam berbangsa bernegara menjadi lemah juga, ini berbahaya,” paparnya, pada Kamis (18/5/2023).
Ia mengulang kembali ingatan pada sebuah peristiwa di Pilkada 2020. Saat itu ada informasi palsu yang viral di Balikpapan.
Yakni soal kotak suara yang dibawa ke sebuah hotel dan terjadi dugaan manipulasi suara. Informasi ini sempat beredar luas di masyarakat.
Padahal, tegasnya, kejadiannya tidak demikian. “Memang tempat rekapitulasinya di hotel. Karena enggak ada tempat lain,” paparnya.
Yang paling disesalkan, ujarnya, oknum yang menyebarkan berita itu ternyata berasal dari Pulau Jawa. Bercermin pada kasus tersebut, ia menyebut kejadian itu dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada politik, khususnya penyelenggaraan pemilu.
Bahkan hoaks itu bisa memancing emosi publik. Kondisi itulah yang menurutnya bisa meletupkan perepcahan.
Untuk menekan hal tersebut maka seminim mungkin ketika ada informasi yang meragukan segera diklarifikasi ke masyarakat.
Kepala Diskominfo Kaltim Faisal menyebut saat ini arus informasi semakin kencang. Dan transformasi digital semakin bagus. “Musuh kita ya pasti hoaks,” tegasnya.
Ia mengatakan akan sulit jika hanya pemerintah saja yang turun tangan.
“Kita take down satu tumbuhnya seribu,” tambahnya. Sehingga, arus pemahaman tersebut harus dimasukkan dari hulu.
Faisal meminta agar masyarakat berhati-hati dalam memberi, menerima dan menyebarkan nformasi. Ia berpendapat asa tiga hal yang harus dilakukan dalam menangkal hoaks.
Menurutnya, dalam ajaran agama menyebar hoaks atau akan berdosa. Kemudian para pembuat dan penyebar hoaks dapat terjerat UU ITE. Yang terakhir, ia mengingatkan, saring sebelum sharing. (Ken)