PORTALBALIKPAPAN.COM – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memproyeksikan peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di wilayah kerja Regional VI.
Proyeksi tersebut mencakup Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan serta bandara lain yang dikelola di Kalimantan.
CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia, Farid Indra Nugraha, usai apel pembukaan posko terpadu menyampaikan bahwa pergerakan pesawat pada periode Nataru 2025/2026 diperkirakan mencapai 3.140 pergerakan atau meningkat 0,7 persen dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah penumpang juga diproyeksikan bertambah sekitar 1 persen menjadi 3.605.919 orang.
Pertumbuhan trafik udara tersebut dipengaruhi kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 13–14 persen.
Kebijakan itu meliputi pemberian insentif sebesar 50 persen terhadap Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) serta Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), sehingga mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi udara selama masa libur panjang.
“Kebijakan ini secara nyata menjaga mendorong minat masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi udara,” kata Farid.
PT Angkasa Pura Indonesia Regional VI memprediksi puncak arus mudik Nataru terjadi pada 24 Desember 2025 dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 46.190 orang.
Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 4 Januari 2026 dengan jumlah penumpang sekitar 40.270 orang.
“Penumpang diperkirakan mencapai 46.190 orang. Saat arus balik sekitar 40.270 orang,” jelas Farid.
Di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, puncak arus mudik diproyeksikan mencapai 21.169 penumpang. Adapun puncak arus balik diperkirakan berada di angka 19.059 penumpang.
Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia mengelola empat bandara utama di Kalimantan, yakni Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.
Seluruh bandara tersebut disiapkan untuk beroperasi optimal dengan dukungan personel dan fasilitas guna memastikan kelancaran, keselamatan, serta kenyamanan penumpang selama periode Nataru 2025/2026. (mhd)



















