PORTALBALIKPAPAN.COM – Aspirasi masyarakat pesisir kembali mengemuka dalam pembahasan pembangunan daerah. Kali ini menyangkut rencana pembangunan penangkaran buaya di kawasan Labuan Cermin yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Isu ini muncul bukan semata karena faktor satwa liar, tetapi karena berkaitan langsung dengan rasa aman masyarakat, keberlangsungan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan masa depan pariwisata Berau yang terus tumbuh sebagai destinasi unggulan Kaltim.
Keberadaan buaya di sekitar kawasan wisata dinilai telah menimbulkan kekhawatiran, baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
Kondisi tersebut berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata dan jasa pendukung.
Karena itu, muncul gagasan agar persoalan ini tidak hanya dihadapi dengan pendekatan darurat, tetapi melalui solusi jangka menengah yang terencana.
“Usulan pembangunan penangkaran buaya ini perlu dikaji secara matang, baik dari sisi lokasi, anggaran, maupun manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, siang tadi.
Menurutnya, penanganan persoalan buaya harus ditempatkan dalam kerangka pembangunan yang humanis dan berimbang.
Yakni antara perlindungan keselamatan manusia, kelestarian satwa, serta keberlanjutan ekonomi lokal.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang diambil tidak boleh sekadar reaktif, tetapi harus berbasis perencanaan dan kajian komprehensif.
“Jika dirancang dengan baik, penangkaran buaya tidak hanya menjawab aspek keamanan, tetapi juga berpotensi menjadi objek wisata baru yang edukatif,” katanya.
Ia menambahkan, peluang tersebut harus dilihat secara realistis agar tidak justru menjadi beban baru bagi keuangan daerah.
Dalam kondisi fiskal yang menuntut kehati-hatian, setiap program harus benar-benar memberi nilai tambah dan manfaat langsung bagi masyarakat.
Lebih jauh, Syarifatul menilai aspirasi ini mencerminkan harapan warga agar pembangunan pariwisata tidak hanya mengejar angka kunjungan, tetapi juga menjamin rasa aman dan kenyamanan.
Menurutnya, pariwisata yang berkelanjutan hanya dapat tumbuh jika masyarakat merasa dilindungi dan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan pendekatan yang tepat, rencana penangkaran buaya di Labuan Cermin diharapkan dapat menjadi contoh aspirasi masyarakat direspons secara bijak. Serta menggabungkan aspek keamanan, ekonomi, dan lingkungan dalam satu kebijakan yang berpihak pada rakyat. (ADV/ Lrs)


















