PORTALBALIKPAPAN.COM – Memasuki puncak musim hujan, potensi bencana hidrometeorologi menjadi perhatian serius di Kalimantan Timur.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan bahwa kejadian banjir besar di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Sumatera dan Jawa Tengah, patut dijadikan alarm dini bagi daerah yang memiliki karakteristik lingkungan serupa.
Ia menyoroti data deforestasi di Kalimantan Timur yang mencapai sekitar 44 ribu hektare, tertinggi secara nasional. Angka tersebut dinilai sangat berisiko jika dihadapkan pada curah hujan ekstrem.
“Kalau intensitas hujan seperti yang terjadi di Sumatera itu turun di Kalimantan Timur, potensi bencana besar sangat mungkin terjadi,” ujar Andi Satya, Selasa (16/12/2025).
Dalam rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup, DPRD menekankan pentingnya kesiapsiagaan lintas sektor.
Menurut Andi Satya, persoalan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari kebijakan tata kelola sumber daya alam.
Ia menyebut dua faktor utama penyebab deforestasi di Kaltim adalah ekspansi perkebunan sawit dan aktivitas pertambangan, yang sebagian besar kebijakannya berada di tingkat pusat.
“Bencana di daerah lain seharusnya menjadi bahan introspeksi bersama, termasuk pemerintah pusat, agar pengelolaan lingkungan lebih berimbang dan berkelanjutan,” katanya.
Ia juga menekankan perlunya komitmen reforestasi pada lahan-lahan terbuka sebagai langkah pencegahan jangka panjang. Menurutnya, upaya tersebut tidak bisa ditunda jika daerah ingin menekan risiko bencana di masa mendatang.
“Reforestasi bukan sekadar program, tapi kebutuhan mendesak untuk menjaga keselamatan masyarakat,” tegas Andi Satya.
Dari sisi kesiapan penanganan bencana, ia menyebutkan stok obat-obatan dan logistik sejauh ini masih dalam kondisi aman.
Namun, ia mengingatkan bahwa peran BPBD provinsi bersifat koordinatif, sementara penanganan langsung berada di kabupaten dan kota.
“Provinsi mengoordinasikan, tetapi kesiapan di daerah harus benar-benar kuat karena merekalah yang pertama menghadapi situasi darurat,” ucapnya.
Andi Satya berharap penguatan logistik dan mitigasi bencana dapat terus ditingkatkan agar Kalimantan Timur lebih siap menghadapi ancaman cuaca ekstrem. (ADV/ Hpn)


















