PORTALBALIKPAPAN.COM – Tiga tahun lalu, saya dan seorang kawan bertemu dengan Agent Asuransi Allianz bernama Via (35) yang saat itu menawarkan produk Tapro Allianz (Tabungan Proteksi) pada kami.
Setelah mendengarkan penjelasannya, tanpa pikir panjang saya langsung menandatangi proposal yang ia berikan pada saya. Karena, saat itu, saya pikir jika saya terkena penyakit kritis/kecelakaan, Allianz akan berikan dana untuk berobat.
Setelahnya, saya free setor hingga umur 65 tahun dengan perhitungan jika saya meninggal dunia, anak dan keluarga saya mendapat uang santunan yang nilainya lumayan besar, yaitu sekitar 1 milyar, meskipun saat itu saya sudah memiliki asuransi dari tempat dimana saya bekerja.
Disaat bersamaan, kawan saya yang umurnya jauh lebih muda dari saya menolak Asuransi tersebut dengan alasan belum perlu lantaran merasa cukup dari perusahaan tempat ia bekerja. Saat itu, ia memang masih sehat dan muda.
Namun nasib berkata lain, seiring waktu berjalan, saya mendapat kabar jika kawan saya tersebut terdiagnosa kanker payudara hingga harus dioperasi dan kemoterapi serta pengobatan lanjutan untuk menghilangkan kanker tersebut.
Dari informasi, total dana yang dibutuhkan minimal sebesar 200 juta untuk operasi, kemoterapi dan berobat di Jakarta. Ia pun kemudian menggunakan asuransi dari perusahaan tempat ia bekerja yang belakangan diketahui ternyata hanya menanggung 80% dari total biaya dan ada limitnya.
Akibatnya, karena keterbatasan dana, ia hanya bisa melakukan operasi dan kemudian radiasi tanpa kemoterapi. Dalam kondisi tersebut, ia kembali menghubungi Via untuk mendaftar Asuransi Allianz dengan harapan mendapat tambahan dana untuk berobat.
Namun sayang, Allianz tidak bisa menerimanya sebagai nasabah lagi. Karena sesuai standard yang berlaku, Allianz hanya menerima nasabah yang masih dalam kondisi sehat.
Jika sudah dalam keadaan sakit apalagi kritis, sudah pasti tidak ada asuransi yang mau menerimanya.
Cerita lainnya, ada seorang teman yang terlalu sibuk bekerja keras karena harus membiayai KPR rumah, kredit mobil dan kehidupan rumah tangganya. Ia memiliki 3 orang anak yang masih kecil-kecil dan istri berstatus ibu rumah tangga (tidak bekerja).
Musibah terjadi, mendadak ia terkena serangan jantung dan meninggal dunia hingga pada akhirnya, istri terpaksa harus menjual semua aset untuk membayar hutang bank dan bekerja keras untuk kelanjutan hidup dan biaya pendidikan 3 anaknya.
Penelitian menyatakan 60% wanita yang suaminya meninggal harus menurunkan taraf hidupnya dan faktanya 9 dari 10 wanita menggantungkan hidup pada suami.
Bagaimana dengan anda? Jika anda pencari nafkah/suami setidaknya anda harus punya Asuransi jiwa minimal 1 M.
Cerita ini sederhana, tapi inilah kenyataan bahwa banyak orang yang tidak menyukai asuransi padahal dalam hidup ini penuh resiko dan kita sangat perlu proteksi asuransi. Sudah banyak contoh didepan mata, ambil pelajaran dan jangan sampai hal tersebut terjadi pada kita sekeluarga dan orang- orang yang kita cintai.
Ini hanya salah satu dari sekian banyak masalah yg terjadi pada orang yang belum memiliki asuransi atau hanya mengandalkan asuransi perusahaan tempat bekerja. Asuransi dari perusahaan memang bagus dan sudah cukup jika anda masih sehat dan bisa terus bekerja.
Tapi pada saat anda terbaring sakit, umumnya perusahaan hanya membayar seperlunya dan ada limit. Dan pada saat anda sakit kritis atau kecelakaan yang menyebabkan cacat total, apakah dengan kondisi itu anda harus tetap bekerja supaya bisa berobat menggunakan asuransi perusahaan? Banyak sekali saya bertemu karyawan senior yang sudah sakit-sakitan tapi tetap bekerja, salah satunya karena jika berenti bekerja maka bagaimana bisa membayar biaya berobat.
Hal ini sangat memprihatinkan, oleh karena itu jangan tergantung dengan 1 asuransi saja. Bagaimana jika anda seorang wirausaha atau swasta? BPJS sudah tentu wajib, tapi sama halnya dengan asuransi dari perusahaan, BPJS mempunyai limit.
Jadi menurut saya, memiliki 1 asuransi saja tidak cukup karena biaya berobat semakin mahal, penyakit semakin banyak dan tidak pandang umur serta status sosial. Mari persiapkan semuanya sebelum terlambat, ikut asuransi jangan ditunda-tunda, karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi 1 detik kemudian, tidak ada orang yang tahu umurnya sampai usia berapa, musibah kecelakaan/sakit terjadi kapan saja, jangan sampai anda sadar setelah semua telah terjadi sehingga yang ada hanya penolakan dari pihak asuransi.
Hasil penelitian di harvard university, 78% orang diseluruh dunia jatuh miskin karena biaya kesehatan atau biaya rumah sakit yang tinggi.
Dengan menabung di Tapro Allianz anda akan dapat banyak sekali manfaat. Selain nilai tunai, jiwa anda terproteksi hingga umur 100 tahun, perlindungan dari 100 penyakit kritis, proteksi kecelakaan serta rawat inap hingga umur 70 tahun dengan sistem cashless/reimburse diseluruh dunia, sistem konvensional atau syariah.
Ambil manfaat jiwa anda sebesar-besarnya minimal 1 milyar sehingga jika terjadi musibah/meninggal dunia keluarga yang anda tinggalkan bisa tetap bertahan hidup.
QS Al baqarah 240: “Dan orang-orang yg akan meninggal dunia diantaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri) maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yg meninggal) membiarkan mereka berbuat ma’ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Dari ayat Al quran tersebut sudah jelas bagi umat muslim untuk menyiapkan wasiat bagi istri dan anak-anaknya.
Siapkan dengan uang pertanggungan/santunan Allianz sehingga jika anda memiliki KPR atau pinjaman lainnya maka uang tersebut bisa untuk melunasi. Jadi tidak membebani keluarga yang ditinggalkan dan sisanya untuk kelanjutan hidup keluarga dan orang-orang yang anda cintai.
Asuransi itu PENTING. Untuk info lebih jelas mengenai Tapro Allianz silahkan hubungi saya Novita HP/WA 085248889888. (novita/ads)