PORTALBALIKPAPAN.COM – Saat ini, banyak pemberitaan soal remaja yang harus putus sekolah. Penyebabnya karena hamil di luar nikah akibat maraknya pergaulan bebas.
Remaja menjadi usia rawan, terutama saat anak usia remaja cenderung ingin tahu dalam banyak hal, mudah terbujuk dan terpengaruh lingkungan, salah satunya pergaulan bebas.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Puji Setyowati menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah yakni, edukasi kesehatan reproduksi yang masih dianggap tabu di masyarakat.
Ia menjelaskan sebagai madrasah pertama, orang tua sering kali melewatkan edukasi terkait kesehatan reproduksi kepada anak-anaknya.
“Alasannya tabu dan kurang etis,” ujarnya, Senin. Ia mengingatkan edukasi kesehatan reproduksi pada anak sangat penting.
Terutama mengajarkan kepada anak bagian dari genital yang tidak boleh disentuh. Sekaligus bagaimana cara sanitasi yang benar bagi alat reproduksi.
Selain itu, edukasi kesehatan reproduksi juga sebagai langkah bagi anak agar terhindar dari pergaulan bebas.
“Termasuk tindak pelecehan dan penyakit menular seksual,” jelasnya.
Puji menambahkan, “Kesehatan reproduksi itu sudah tidak tabu lagi, orang tua harus jelaskan, apa saja bagian yang dilarang untuk disentuh, siapa saja yang apabila masih kecil untuk membantu sanitasi anaknya yang bisa memegang, harus dijelaskan.”
Politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan apabila orang tua terlambat atau bahkan tidak memberikan edukasi kesehatan reproduksi bagi anak-anaknya, suatu hari ditakutkan orang tua akan menuai akibat yang tidak diinginkan.
“Karena nanti malah orang tua ini akan kesulitan mengenalkan ke anak tentang kesehatan reproduksi kalau sudah terlalu besar, mereka cenderung ogah mau dengar,” ingat Puji.
Ia juga menjelaskan bahwa peran penting orang tua tidak sampai di situ. Memantau perkembangan anaknya yang memasuki usia remaja terutama dalam perkembangan psikologis juga menjadi proteksi bagi anak agar terhindar dari pergaulan bebas.
Dengan lumranhnya edukasi kesehatan reproduksi dari orang tua kepada anak-anaknya di masyarakat, diharapkan dapat terhindar dari pergaulan bebas yang mengancam masa depan generasi penerus bangsa. (Adv/ Lrs)