PORTALBALIKPAPAN.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK Negeri di Balikpapan untuk tahun ajaran 2024/2025 menarik perhatian publik, terutama setelah Edelweizz Auradiva, seorang atlet berprestasi nasional, tidak diterima di SMKN 1 Balikpapan.
Anggota DPRD Balikpapan, Nurhadi Saputra, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Nurhadi menekankan bahwa meskipun kebijakan pendidikan SMA dan SMK berada di bawah Pemerintah Provinsi Kaltim, dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat Balikpapan.
Ia menyesalkan bahwa Edelweizz, kiper Timnas Indonesia U-17 Putri yang membawa rekomendasi dari PSSI, KONI Kaltim, dan mantan Gubernur Kaltim, tetap tidak diterima di SMKN 1 Balikpapan.
Merespons kejadian ini, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, berharap agar warga Balikpapan yang berprestasi diberikan prioritas dalam penerimaan sekolah melalui jalur prestasi.
“Harapan saya tentunya warga yang memiliki prestasi juga menjadi prioritas untuk bisa masuk ke jalur prestasi,” ujar Rahmad.
Menanggapi penolakan Edelweizz, Yusvanto, Ketua PPDB SMKN 1 Balikpapan 2024, menjelaskan bahwa Edelweizz mendaftar di jalur prestasi tahap 1 dengan prestasi juara 2 Sepakbola Putri tingkat provinsi. Setelah ditelusuri, nilai total Edelweizz setelah ditambahkan prestasinya adalah 421,20.
Yusvanto menjelaskan, bahwa pilihan sekolahnya adalah SMKN 3 jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) sebagai pilihan pertama, SMKN 1 jurusan BKP sebagai pilihan kedua, dan SMKN 4 jurusan perhotelan sebagai pilihan ketiga.
Namun, kuota untuk prestasi non-akademik di jurusan BKP hanya tersedia untuk tiga orang, dengan nilai terendah 485,80 dan tertinggi 493,80, sehingga nilai Edelweizz tidak masuk dalam kuota tersebut.
Abdul Wahab, Waka Humas SMKN 1 Balikpapan, menambahkan bahwa sekolah mengikuti prosedur yang ditetapkan dan memproses pendaftaran berdasarkan sertifikat yang dilampirkan melalui sistem.
“Dalam hal ini, SMKN 1 tidak pernah menolak siswa berprestasi. Semua proses pendaftaran dilakukan sendiri oleh siswa yang bersangkutan, murni nilainya itu beradu secara fair-fairan di sistem seleksi,” jelas Abdul Wahab.
Ia berharap masyarakat memahami bahwa proses seleksi yang ada di SMKN 1 Balikpapan berjalan transparan dan adil sesuai ketentuan yang berlaku. (mhd)