PORTALBALIKPAPAN.COM – Oknum Ojek online diduga melecehkan seorang bocah Sekolah Dasar secara verba. Pelaku akhirnya mendapat bogem mentah dan diarak puluhan rekan seprofesi ke kantor Polresta Balikpapan.
Oknum yang diduga melakukan pencabulan kepada bocah SD, awal mula diketahui korban Q (14) yang mendapat tindakan pelecehan secara verbal yang dilakukan AJ. Aksi terduga itu sempat meramaikan jagat maya beberapa akun media sosial Kota Balikpapan dengan rekaman video.
Terdengar sekilas pertanyaan nyeleneh yang di lontarkan oleh AJ, tertuju pada Q yang menyinggung ranah privasi. Unggahan yang tersebar tersebut direkam oleh korban.
Tidak terlalu terdengar dengan jelas pertanyaan yang ditujukan kepada korban, kendati demikian Q selaku korban terdengar sangat jelas menanyakan maksud dari pertanyaan AJ.
“Pedofil maksudnya? Enggak bisa begitu dong mas saya masih kecil,” tanya Q dalam unggahan vidio.
Sementara orang tua korban AR pada saat sitemui awak media di Polresta Balikpapan mengatakan bahwa anaknya saat itu tidak sedang memesan melalui aplikasi atau menjadi customer, akan tetapi secara langsung di hampiri oleh AJ.
“Posisinya sedang pulang sekolah habis apel jalan kaki, cerita kesaya kalo ketemu sama ojol, terus anaku ditanyain kamu sudah tumbuh bulu kah, sudah pernah berdarahkan, habis itu dia pergi,” ungkapnya.
AR menceritakan bahwa bukan kali pertama buah hati bertemu dengan pelaku, namun sebelumnya pernah dan mendapatkan pertanyaan yang senonoh pula.
“Yang pertama itu anaku di iming-imingin duit Rp 50 ribu tapi minta di onanikan,” bebernya.
Lantas ia meminta oknum itu dipidanakan agar tidak ada korban lainya dan menjadi pembelajaran bagi oknum lain yang sering melakukan hal serupa.
Sebelumnya, oknum ojol tersebut diamankan rekan seprofesi di kediamannya, yang terletak di kawasan Toko Utama setelah Shalat Maghrib.
Oscar, salah seorang driver Maxim yang turut mengamankan oknum itu mengaku sempat melakukan off bid alias offline sesaat guna menyisir kediamannya.
“Setelah viral itu mas, saya bersama rekan yang lain seharian melakukan penyisiran dan sekitar jam 18.30 wita kami temukan kediamannya,” tuturnya.
Saat itu, si oknum sempat mengelak dan mengatakan bahwa itu bukan dirinya. Kendati demikian bukti visual dari rekaman bocah itu menjadi titik terang, selain nomor kendaraan serta jenis motor yang sama juga ditemukan sendal yang sama yang saat itu sedang ia gunakan.
“Dari situ akhirnya dia ngaku mas kalo itu dirinya,” tuturnya.
Lantas, rekan se profesinya yang merasa kesal mengingat membawa nama instansi yang menaungi profesi kerja nya langsung memberikan bogem mentah sebelum di bawa menuju kantor polisi.
“Kami amankan itu rame-rame, setelah itu kami telpon orang tua korban baru dibawa ke kantor polisi,” paparnya.
Bogem mentah itu diberikan bukan tanpa alasan, mengingat akun driver itu sempat anyep alias sepi orderan setelah beredarnya video itu.
Selain membawa oknum itu kekantor polisi, Oscar juga berencana membawa kasus itu ke kantor instansi, agar akun dari oknum itu dinonaktifkan.
“Rencananya kami juga bawa ke kantor untuk blacklist akun nya, dan juga bikin satgas khusus untuk menindak jika ada rekam kami yang bisa merusak nama instansi,” tuturnya. (Taufik Hidayat)