PORTALBALIKPAPAN.COM – Cengkareng, 4 November 2016 – Presiden RI Joko Widodo untuk pertama kalinya meninjau salah satu fasilitas anak perusahaan Garuda Indonesia, yaitu Hangar 4 GMF AeroAsia, sejak diresmikannya hanggar perawatan pesawat terbesar di dunia untuk tipe narrow body tersebut pada September 2015.
Presiden RI Joko Widodo yang hadir didampingi oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN RI Rini Soemarno, diterima oleh Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dan Direktur Utama GMF Aeroasia Juliandra Nurtjahjo, beserta jajaran direksi Garuda dan GMF di kantor pusat GMF di Cengkareng, Jumat (4/11).
Presiden Jokowi mengapresiasi pencapaian yang diraih Garuda Indonesia Group – dalam hal ini, GMF AeroAsia – yang mampu mengembangkan fasilitas Maintenance Repair dan Overhaul (MRO) pesawat Hanggar 4 yang merupakan fasilitas maintenance pesawat narrow body terbesar di dunia.
“Kami mengapreasiasi kinerja GMF yang berhasil membukukan revenue perusahaan yang positif. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari usaha terbaik dari para insinyur dan teknisi di GMF yang hampir semuanya merupakan SDM unggul yang berasal dari Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, “Ke depannya, kami harapkan Indonesia dapat terus mengembangkan basis industri MRO (perawatan dan perbaikan pesawat) yang kuat, khususnya terkait dengan rencana akan dibangunnya basis MRO di Batam dan Biak.”
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan, pengembangan Hangar 4 GMF Aeroasia merupakan bagian dari implementasi strategi bisnis jangka panjang Garuda Indonesia “Sky Beyond”.
“Pada tahun 2020, Garuda Indonesia (dan Citilink) akan mengoperasikan pesawat narrow body, regional jet, dan pesawat turboprop sebanyak 241 pesawat. Di samping itu, pengembangan fasilitas MRO ini tidak terlepas dari inisiatif GMF AeroAsia dalam meng-grab pasar perawatan pesawat narrow body di regional Asia Pasifik—yang diprediksi akan menjadi pemimpin pasar dalam bisnis perawatan pesawat,” kata Arif.
Dalam perbincangan selanjutnya presiden juga mendukung perjuangan GMF untuk menjadi pemain global dengan target menjadi Top 10 MRO di tahun 2020.
Hanggar 4 GMF AeroAsia dibangun di areal seluas 67.022 meter2 yang dapat menampung 16 pesawat narrow body yang mengusung konsep eco-friendly berwawasan lingkungan.
Konsep desain Hangar 4 mengadaptasi filosofi desain butterfly, terdiri dari dua wing dan area perkantoran serta workshop di bagian tengah. Konsep ini berangkat dari keinginan untuk memiliki Hangar berstandar internasional dengan desain yang kreatif. Selain itu, dari sisi operasional juga dipandang lebih efektif karena movement pesawat lebih flexible.