PORTALBALIKPAPAN.COM – Perdebatan soal siapa petinju terbaik sepanjang masa telah lama menjadi topik yang memecah belah komunitas tinju.
Namun, ada kesepakatan mengejutkan dari tiga legenda kelas berat dunia, Muhammad Ali, George Foreman, dan Mike Tyson, yang sama-sama mengakui kehebatan Sugar Ray Robinson.
Penilaian mengenai siapa yang paling hebat biasanya didasarkan pada rekor juara, gaya bertarung, pengaruh terhadap olahraga, serta faktor non-teknis seperti kharisma dan mental juang. Dalam banyak aspek tersebut, Muhammad Ali kerap disebut sebagai kandidat utama.
Meski demikian, dalam sebuah wawancara bersejarah, Ali secara terbuka menyatakan kekagumannya pada Sugar Ray Robinson yang ia anggap sebagai panutan.
“Idola saya sejak kecil adalah Sugar Ray Robinson. Ia adalah yang terbaik dari semuanya,” ujar Ali kala itu.
Sugar Ray Robinson, seperti halnya Ali, dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah tinju. Sepanjang karier profesionalnya, ia naik ring lebih dari 200 kali dan meraih gelar juara dunia dalam enam kesempatan berbeda.
George Foreman, legenda lain di kelas berat yang dikenal dengan julukan ‘Big George’, juga menyampaikan pandangan serupa.
“Tak diragukan lagi, Sugar Ray Robinson adalah petinju terbaik yang pernah saya lihat,” ungkap Foreman penuh keyakinan.
Prestasi Robinson mencakup banyak kemenangan ikonik, salah satunya adalah saat ia mengalahkan Jake LaMotta pada tahun 1951 untuk merebut gelar juara dunia kelas menengah, pertarungan yang menjadi salah satu momen paling dikenang dalam sejarah tinju.
Sementara itu, Mike Tyson, yang mendominasi dunia tinju pada era 1980-an, juga menyatakan hal senada dalam sebuah wawancara yang kembali viral.
“Sugar Ray Robinson adalah petinju terhebat yang pernah hidup,” tegas Tyson.
Robinson akhirnya mengakhiri karier profesionalnya pada tahun 1965, beberapa bulan setelah menjalani laga ke-201 melawan Joey Archer yang sekaligus menjadi kekalahan terakhirnya. (fr)