PORTALBALIKPAPAN.COM, Karo – Di tengah keheningan malam, di sebuah rumah di Jalan Katepul Gang 88 Lorong 4, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, Boy Alexander dan istrinya, Riztha Sembiring, tampak sibuk merangkai bunga.
Dengan penuh ketelitian, mereka mengatur setiap tangkai bunga menjadi rangkaian yang indah dan penuh makna. Pasangan ini adalah pengusaha florist yang sudah menekuni profesi tersebut selama delapan tahun terakhir.
“Puji syukur, semuanya berjalan lancar. Saya sangat terbantu dengan kehadiran istri saya,” ungkap Boy, pria berusia 35 tahun yang merupakan pendiri usaha bernama Genk Florist.
Usaha ini melayani berbagai kebutuhan pelanggan, mulai dari rangkaian bunga untuk ucapan selamat hingga bunga untuk momen spesial lainnya.
Boy, yang memiliki latar belakang pendidikan D3 dari sebuah kampus di Sumatera Utara, mengaku memiliki hobi desain sejak lama. Hobi tersebut kini menjadi kekuatan utama dalam bisnisnya.
“Keseruan dari usaha ini adalah saat membuat desain baru. Saya senang bereksperimen dan sering menerima pesanan desain custom dari pelanggan,” ujar Boy penuh semangat.
Meski demikian, menjalankan usaha florist tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan harga dengan kompetitor. Namun, bagi Boy, tantangan ini bukan masalah besar.
“Yang penting kita terus menjaga kualitas dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” jelasnya.
Boy tidak sendiri dalam menjalankan usaha ini. Sang istri, Riztha, setia membantu di sela kesibukannya sebagai pegawai aktif di sebuah perusahaan. “Saya bekerja pagi sampai sore. Selepas itu, saya bantu suami merangkai bunga,” cerita Riztha.
Pasangan ini menjalankan usaha dari rumah mereka. Pemasaran produk dilakukan melalui media sosial, grup WhatsApp, dan promosi dari mulut ke mulut.
“Syukurlah, sudah banyak yang tahu tentang usaha kami. Teman cerita ke teman lainnya, dan akhirnya nama Genk Florist mulai dikenal,” tambah Boy.
Pesanan di Genk Florist tidak hanya datang dari Kabanjahe, tetapi juga dari luar kota. Bahkan, ada kalanya mereka kewalahan menerima pesanan.
“Kalau sudah terlalu penuh, kami terpaksa menolak pesanan agar tidak mengorbankan kualitas. Ini komitmen kami untuk menjaga kepercayaan pelanggan,” ungkap Boy.
Boy menyarankan pelanggan untuk memesan rangkaian bunga minimal satu hari sebelumnya agar tim mereka memiliki waktu yang cukup untuk membuat produk terbaik.
Rata-rata, rangkaian bunga berukuran kecil membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk diselesaikan, tergantung desain dan tingkat kerumitannya.
Dari usahanya ini, Boy dan Riztha merasa bersyukur dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
“Kami selalu berusaha untuk mengembangkan usaha ini. Harapannya, Genk Florist bisa terus berkembang dan menjangkau lebih banyak pelanggan,” pungkas Boy, yang akrab disapa Bapak Vania.
Penulis: Sandro Barus
Mahasiswa STIE Dharma Putra Pekanbaru