PORTALBALIKPAPAN.COM – Belasan tahun lamanya Budi (40) hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Karena kaki kanannya terkena infeksi akut atau tetanus yang menyebabkan dirinya harus berjalan menggunakan tongkat untuk menopang bobot tubuhnya. Meski kondisi fisiknya terbatas, ia juga berjuang bertahan hidup dengan menjadi pengrajin kayu untuk menafkahi keluarganya.
Terlebih di tengah wabah corona ini, permintaan pembuatan furniture menurun sehingga mau tidak mau ia harus berjuang melewati masa-masa sulit seperti saat ini. Meski kondisi fisiknya terbatas, ia tetap bersyukur karena masih bisa bekerja dan tanpa memelas belas kasihan. Saat ini ia tinggal bersama sanak saudara di Jalan Mulawarman, Gang Arrahman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Kalimantan Timur.
“Kaki dari lutut sampe bawah rasanya udah mati rasa. Tapi Alhamdulillah masih bisa bekerja di masa-masa sulit kaya gini. Tapi kalau kerja yang berat-berat ga bisa,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Budi pernah dioperasi lantaran infeksinya yang parah. Namun hingga saat ini, pengobatan rutin untuk menyembuhkan tetanusnya menjadi terputus lantaran tidak ada biaya. Kini kakinya hanya diobati seadanya dan pasrah dengan keadaan.
Atas kondisi itu, Rumah Yatim cabang kaltim memberikan bantuan sembako, di kediamannya, pada Kamis (9/7) lalu.
“Alhamdulillah terima kasih banyak kepada para donatur dan Rumah Yatim. Ternyata masih ada yang peduli nasib kami. Semoga rizkinya semakin berkah dan bertambah,” pungkasnya
Bantuan tersebut diserahkan untuk bantu memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meskipun tidak begitu banyak, namun diharapkan dapat mengurangi bebannya. Selain Budi, ada 39 keluarga dhuafa lainnya yang tinggal di lingkungan Jalan PJHI Jalan Selili, Kelurahan Manggara, Balikpapan Timur yang menerima bantuan tersebut.