PORTALBALIKPAPAN.COM – Beberapa produsen mobil asal China seperti BYD dan Chery meningkatkan penjualan kendaraan plug-in hybrid (PHEV) di Uni Eropa sebagai strategi untuk menghindari tarif impor tinggi terhadap mobil listrik baterai (BEV) buatan China.
Data dari lembaga riset Rho Motion yang dirilis pada Jumat menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan PHEV sejak tarif sementara diberlakukan.
Pada Maret 2025, BYD tercatat menjual 3.269 unit PHEV, sementara Chery menjual 757 unit di kawasan Uni Eropa. Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan hampir nihilnya penjualan pada Juli 2024, saat tarif sementara mulai diberlakukan.
Sebelumnya, Uni Eropa resmi memberlakukan tarif hingga 45,3% terhadap BEV asal China pada November 2024 untuk menahan masuknya mobil listrik murah yang dianggap mengancam industri otomotif lokal.
Di tengah negosiasi antara UE dan China untuk pelonggaran tarif, produsen seperti BYD dan Leapmotor telah menyesuaikan strategi mereka, termasuk memperkuat lini PHEV karena adopsi BEV di Eropa berjalan lebih lambat dari perkiraan.
Pada Selasa lalu, BYD mengumumkan akan meluncurkan dua model PHEV tambahan di Jerman tahun ini.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa BYD dikenakan tarif sebesar 27% untuk setiap BEV yang dijual di UE, atau setara 10.257 euro (sekitar Rp190 juta) per unit Atto 3 di Jerman. Sebaliknya, untuk Seal U PHEV hanya dikenakan tarif 10% atau sekitar 3.999 euro.
Penjualan BEV BYD di Maret meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.633 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun peningkatan lebih tajam terjadi pada penjualan PHEV yang sebelumnya nol kini mencapai 3.269 unit.
Chery, yang dikenakan tarif dasar 10% ditambah tambahan 21,3% untuk BEV, menjual 310 BEV dan 757 PHEV pada bulan yang sama.
Sementara itu, SAIC yang terkena tarif tertinggi sebesar 35,3% belum menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan PHEV-nya.
“Sudah menjadi soal waktu sebelum para produsen menemukan jalan alternatif untuk masuk pasar,” ujar Didi Bostock, Editor Keanggotaan di Rho Motion. “Dan kini mereka menemukannya lewat hybrid,” pungkas Didi. (nr)